Akibatnya, laba operasional Perseroan juga turun sebesar 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersih Perseroan pada semester I-2016 ini naik sebesar 78,2% mencapai Rp 792 miliar sebagai dampak dari keuntungan selisih kurs akibat menguatnya nllai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS sepanjang semester tersebut.
AALI mencatatkan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 670 ribu ton pada semester I-2016, turun 20,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 845 ribu ton. Penurunan inl disebabkan oleh menurunnya produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari 2,67 juta ton menjadi 2,00 juta ton dan pembelian TBS dari pihak ketiga dari 1,27 juta ton menjadi 1,10 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak usaha Astra yang bergerak di bidang perkebunan sawit ini memperkirakan penurunan pendapatan dari industri sawit di tahun 2016.
"Industri sawit akan turun, dugaan saya apakah financial performance-nya turun atau tidak karena dilihat dari harga," tutur Widya.
Total luas areal tertanam perkebunan kelapa sawit Perseroan sampai dengan Junl 2016 adalah sebesar 297.862 hektar yang terdiri dari kebun inti sebesar 235.432 hektar dan kebun plasma sebesar 62.430 hektar.
Dari total luas areal tertanam tersebut, 258.521 hektar merupakan areal yang sudah menghasilkan. Sepanjang semester I-2016, Perseroan telah melakukan replanting seluas 1.102 hektar.
Saat ini, kapasitas olah pabrik kelapa sawit Perseroan adalah sebesar 1.480 ton TBS per jam dengan jumlah pabrik kelapa sawit sebanyak 30 unit.
Pada kuartal II-2016, Perseroan berhasil melaksanakan penawaran umum terbatas untuk Hak Memesan Efek Terleblh Dahulu (HMETD) dengan jumlah dana yang diterima sebesar Rp 3,998 triliun.
Hasil dari penawaran umum terbatas tersebut dipakai untuk pelunasan pinjaman bank dengan tujuan memperbaiki posisi keuangan Perseroan. Komposisi kepemilikan saham Perseroan setelah penawaran umum terbatas tersebut adalah 79,7% dimiliki oleh PT Astra International Tbk dan sisanya sebesar 20,3% dimiliki oleh publik. (drk/drk)