IHSG Diprediksi Tembus 6.000 Akhir Tahun Ini

IHSG Diprediksi Tembus 6.000 Akhir Tahun Ini

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 18 Mar 2017 21:45 WIB
IHSG Diprediksi Tembus 6.000 Akhir Tahun Ini
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dengan berada di level 5.540 pada penutupan perdagangan pekan ini. Diprediksi IHSG bakal tembus level 6.000 akhir tahun ini.

Harry Su, Head of Corporate Strategy & Research Bahana Securities, mengatakan IHSG diprediksi mencapai level 6.000 akhir tahun ini.

"Target saya sampai akhir tahun sampai lah 6.000, tapi kalau politik stabil dan infrastruktur spending bisa meningkat, bisa saja tercapai September," kata Harry kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (18/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Setelah 5.540, Bisakah IHSG Melesat ke 6.000? Ini Kata BEI

Menurutnya faktor pendorong IHSG bisa melesat ke level 6.000 karena pasar keuangan, khususnya pasar modal Indonesia, tidak terganggu dengan kenaikkan Fed Fund Rate sebesar 0,25%. Selain itu, ada kemungkinan peningkatan level Indonesia menjadi investment grade dari lembaga pemeringkat S&P.

Sementara Satrio Utomo, Head Of Research Division at PT. Universal Broker Indonesia, mengatakan kenaikan IHSG ditopang kinerja emiten yang baik.

"Sebenarnya kalau kita lihat dari kinerja emiten kemarin, kan memang bagus-bagus, sebagian besar sekitar 80% kinerja emiten yang keluar Full year kemarin itu di atas ekspektasi, jadi memang banyak sekali emiten yang kinerjanya cukup bagus. Surprise juga dengan ekonomi yang lamban tetapi terus bagus, kemudian orang juga memperkirakan ke depan dengan kondisi yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi tinggi, komoditas tinggi, orang berharap kinerja bisa lebih bagus lagi," jelas Satrio.

Baca juga: IHSG Cetak Rekor 5.540, OJK: Dana Asing Masuk Rp 2 Triliun

Menurutnya, pergerakan IHSG akan mulai menunjukan peningkatan pada semester I. Penguatan ini akan terbantu lembaga pemeringkat S&P yang diprediksi akan meningkatkan rating Indonesia menjadi investment grade pada Mei mendatang.

"Target sejauh ini masih 6.000, kalau saya pikir itu bisa sampai akhir tahun. Semester 1 di level 5.650-5.750, kalaupun 6.000 itu akhir tahun atau mulai semester 2," tambah Satrio. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads