detikFinance mengalami langsung permintaan seperti ini saat terbang dengan United Airlines, tepatnya pada Kamis 16 Februari 2017 silam.
Pada waktu itu saya bersama dua Youtubers asal Indonesia, Jovial dan Andovi da Lopez, terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju New Orleans, Lousiana, menghadiri ajang NBA All-Star Weekend. Untuk sampai di tujuan, kami harus transit dua kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendarat di Jepang, kami harus pindah pesawat menggunakan United Airlines pada pukul 17.00 waktu setempat. Ternyata ada masalah dengan pesawat yang akan membawa kami menuju George Bush Intercontinental Airport di Houston, Texas.
Pesawat yang seharusnya terbang pukul 17.00 itu mundur jadi pukul 20.00 waktu setempat. Para penumpang dikabari ada masalah teknis di bagian roda pesawat sehingga belum bisa lepas landas.
Yang jadi masalah adalah kami harus melanjutkan penerbangan ke New Orleans yang berangkat pukul 17.16 waktu Houston. Tapi dengan adanya delay ini, kami yang seharusnya mendarat pukul 13.45 di Houston menjadi molor dari jadwal.
Akhirnya, pihak United Airlines memberikan kompensasi keterlambatan dengan memindahkan kami ke jadwal penerbangan terakhir di hari itu, yaitu pukul 21.00 waktu Houston. Sementara menunggu, para kru United Airlines memberikan keripik kentang dan minuman botol secara cuma-cuma.
Penerbangan dari Tokyo menuju Houston memakan waktu sekitar 12 jam. Kami pun mendarat sekitar pukul 15.00 waktu Houston, masih banyak waktu untuk penerbangan selanjutnya pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Ogah Rugi, Maskapai AS Sudah Biasa Overbooking Tiket
Menjelang waktu keberangkatan, tiba-tiba ada pengumuman kalau penerbangan terakhir dari Houston ke New Orleans overbooked alias kelebihan pemesanan, diduga karena ada delay dari Tokyo maka banyak penumpang yang dialihkan ke penerbangan terakhir, termasuk kami bertiga.
Beberapa kali kru United Airlines menyampaikan pengumuman itu di gerbang masuk pesawat.
"Penerbangan terakhir dari Houston ke New Orleans kali ini overbooked. Kami minta kesediaan penumpang yang mau melepaskan kursinya akan diberi kompensasi," ujar kru wanita United Airlines melalui pengeras suara kala itu.
Kompensasinya adalah pemindahan jadwal ke penerbangan pertama besok pagi, penginapan gratis dengan uang US$ 200. Tawaran yang cukup menggiurkan jika kita sedang tidak terburu-buru.
Kamis bertiga tentu tidak bisa mengambil tawaran itu, karena seharusnya tiba di New Orleans siang tadi untuk meliput acara rangkaian acara NBA All-Stars. Delay yang terjadi di Tokyo cukup banyak memakan waktu kami yang berharga.
Akhirnya ada keluarga, satu ibu dengan dua anak, yang bersedia mengambil tawaran itu. Salah satu kru pun mengantar keluarga tersebut untuk mengurus kompensasi. Penerbangan pun berjalan sesuai jadwal.
Baca juga: Tahun Lalu, 40.000 Penumpang Dipaksa Turun Pesawat di AS
Hal serupa kami alami kembali ketika hendak pulang ke Indonesia pada Senin 20 Februari 2017. Kami dijadwalkan berangkat dari Louis Armstrong International Airport pada pukul 19.00 waktu setempat, dan mendarat pukul 20.20 di Houston.
Setelah melewati proses check in dan gerbang pemeriksaan, kami menunggu di gerbang menuju pesawat. Lagi-lagi kami dapat pengumuman yang serupa, yaitu penerbangan malam itu sudah overbooked dan United Airlines meminta penumpang yang sukarela memberikan kursinya untuk dipindah ke jadwal penerbangan lain.
Namun sampai kami memasuki pesawat, sepertinya tidak ada penumpang yang mengajukan diri untuk pindah jadwal penerbangan. Akhirnya penerbangan tetap berjalan sesuai jadwal.
Berbeda dengan hal yang terjadi dengan insiden United Airlines baru-baru ini. Maskapai asal AS itu butuh kursi untuk 4 kru di penerbangan Chicago menuju Kentcuky. Ketika tidak ada penumpang yang sukarela memberikan kursinya, United Airlines tiba-tiba menunjuk secara acak.
Akibatnya, penumpang tersebut tidak terima diturunkan dari pesawat sehingga harus diseret dengan paksa oleh kru United Airlines. Video penyeretan paksa ini pun viral di media sosial.
Baca juga: Seret Penumpang Keluar Pesawat, Saham United Airlines Anjlok 4% (ang/dnl)