Peringkat tersebut diberikan Fitch karena Indonesia mulai menunjukan penguatan sektor eksternal yang didukung oleh kebijakan makroekonomi secara konsisten yang diarahkan untuk menjaga stabilitas.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menjelaskan, diharapkan Indonesia bisa menjadi salah satu negara pilihan investor asing untuk berinvestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga Indonesia jadi pilihan investasi yang lebih baik," kata Jahja saat dihubungi detikFinance, Jumat (22/12/2017).
Dia menjelaskan, peringkat ini memang lebih berdampak ke pasar modal dan obligasi. Namun ini juga akan berdampak ke bank yang ingin mendapatkan dana bisa lebih murah.
Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, peringkat ini diharapkan bisa menarik jumlah investor tidak hanya di pasar modal namun juga di sektor riil.
"Dengan ditingkatkannya rating Indonesia, kami harapkan makin banyak investor yang menanamkan modal, tak hanya portofolio tapi juga di sektor riil, sehingga perbankan domestik juga makin berkembang karena makin banyak investasi dari luar," ujarnya.
Fitch meningkatkan peringkat utang karena Indonesia memiliki kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel, cadangan devisa yang meningkat tajam, kebijakan moneter yang mampu mengatasi gejolak aliran modal, kebijakan makroprudensial yang mampu mengendalikan utang luar negeri korporasi, pendalaman pasar keuangan yang mampu meningkatkan stabilitas pasar keuangan, serta penetapan asumsi anggaran Pemerintah yang kredibel. (hns/hns)