Direktur Utama Danareksa Investment Mangement Marsangap P Tamba meyakini instrumen RDPT dengan underlying proyek infrastruktur akan lebih menarik. Sebab keuntungan dari portofolio yang dinilai dari Internal Rate of Return (IRR) ini cukup besar.
"Kalau RDPT itu istilahnya IRR. Indikasi IRR biasanya minimal 10% kalau sifatnya ekuitas. Kalau sifatnya pendapatan tetap biasanya lebih kecil, karena suku bunga lebih turun," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Selasa (24/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu melalui RDPT investor memiliki keuntungan bisa berpartisipasi langsung dengan proyek-proyek pemerintah.
Produk investasi ini biasanya ditujukan untuk investor institusi, namun terbuka kemungkinan jika investor individu yang mau beli. Namun minimum penyertaan modal sebesar Rp 5 miliar.
Video 20Detik: Menhub Budi Bangga Bandara Kertajati Dibangung Gotong Royong
"RDPT itu ditawarkan ke 50 investor maksimum. Nanti tergantung nilai proyek ya berapa. Semua RDPT itu minimum penyertaannya Rp 5 miliar. Enggak hanya investor institusi kalau punya Rp 5 miliar ya bisa," terangnya.
Namun produk RDPT berbeda dengan reksadana biasanya. Produk ini ditujukan untuk investor yang sudah profesional karena melibatkan proyek.
RDPT juga sifatnya penawaran terbatas, sehingga waktu pembeliannya bisa dilakukan saat diterbitkan. Untuk itu perlu ikut due dilligence penerbitannya.