Namun, hal tersebut dinilai hanya berlaku sementara saja. Karena, masih banyak faktor yang membuat nilai rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan masih banyak upaya-upaya yang harus dilakukan BI untuk tetap menjaga keperkasaan rupiah terhadap dolar AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kata Piter, BI dan pemerintah juga harus meningkatkan ekspor yang bisa memperkuat suplai valas, atau terobosan lain seperti mengoptimalkan penerimaan devisa dari tenaka kerja Indonesia (TKI) yang selama ini tidak menjadi sumber penguatan cadangan devisa (cadev).
Sementara itu, Ekonom dari PT Bank Central Asia (BCA) David Samual mengatakan BI dan pemerintah harus konsisten menjaga kebijakannya untuk mempertahankan penguatan rupihah.
"Dengan tetap melihat perkembangan data eksternal dan domestik," ungkap dia.
Dia memprediksi, penguatan rupiah akan terus berlanjut seiring dengan isu perang dagang antara AS dengan China meredam. (dna/dna)