Dolar AS Sudah Rp 14.450, Apa Strategi Pemerintah?

Dolar AS Sudah Rp 14.450, Apa Strategi Pemerintah?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 04 Jul 2018 08:55 WIB
Dolar AS Sudah Rp 14.450, Apa Strategi Pemerintah?
Foto: Rengga Sancaya

Bank Indonesia (BI) telah beberapa kali menaikan suku bunga acuan. Namun, rupiah tak kunjung menguat.

Lantas, apakah kenaikan suku bunga ini tak ampuh menjaga rupiah?

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menerangkan, kenaikan suku bunga acuan untuk membuat pasar keuangan Indonesia menjadi menarik. Sehingga, investor asing menempatkan dananya ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan respons suku bunga bagaimana untuk bisa membuat pasar keuangan Indonesia khususnya di obligasi pemerintah yield-nya itu tetap menarik bagi investor asing, kan konteksnya seperti itu," kata dia di Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Selain itu, untuk memperbanyak pasokan dolar, BI melakukan lelang SBN.

"Oleh karena itu dengan adanya lelang ini kan investor asing kemudian juga mulai masuk dan itu akan mulai stabilitas dari nilai tukar," ujarnya.

Namun, dia mengatakan, investor asing belum banyak masuk ke Indonesia. Sehingga, Perry mengatakan, perlu intervensi di pasar valuta asing (valas).

"Sementara memang asing belum masuk besar kan perlu ada intervensi valas oleh Bank Indonesia," ungkapnya.

Di sisi lain, Perry menuturkan, BI akan menyerap SBN yang dilepas investor dengan harga pasar."Sementara kalau ada investor asing menjual SBN-nya, Bank Indonesia akan membeli SBN dari pasar sekunder tentu saja add market price. Koordinasi ini yang perlu dilakukan," tutupnya.


Hide Ads