Memiliki musuh yang sama yakni Amerika Serikat (AS), membuat China berencana memberikan bantuan kepada Turki. Harapannya agar ekonomi Turki membaik.
China akan memberikan bantuan likuiditas kepada Turki melalui surat utang. Turki akan menerbitkan surat utang dalam bentuk Yuan.
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( Indef) Bhima Yudhistira, yang paling diuntungkan dari aliansi antara kedua negara tersebut adalah China. Sedangkan bagi Turki hanya bersifat sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan memberi pinjaman ke Turki, China berharap kepanikan likuiditas bisa mereda. Tapi menurut Bhima itu hanya obat sementara, mengingat Turki memiliki masalah struktural defisit transaksi berjalan 5,9% terhadap PDB dan defisit anggaran 2,8%. Artinya dana asing masih rentan keluar dari Turki.
Lalu, bagi China menolong Turki bisa membuka ruang untuk menguasai ekonomi Global. Posisi tawar China akan lebih kuat khususnya terhadap AS.
"Tensi perang dagang China dengan AS akan semakin meruncing karena Turki adalah anggota Nato yang sebelumnya loyal ke AS," tambahnya.
China sendiri sudah cukup agresif untuk masuk ke Turki. Beberapa perusahaan China dalam beberapa tahun kebelakang sudah masuk ke industri telekomunikasi dan pelabuhan di Turki.
China juga memiliki peluang untuk memberi pinjaman dengan jaminan aset BUMN Turki. Di sinilah China memiliki peluang besar untuk memperkuat dominasinya.