Waalaikumussalam wrwb, selamat pagi, dan selamat beraktivitas...
Akhirnya Dolar Amerika tembus Rp 15.000/dolar, barusan beberapa kantor sekuritas briefing kepada para ekonom nya, bahwa kita harus menjaga kondisi ekonomi perusahaan dan pribadi karena pengaruh Turki yg inflasinya s/d 20% dan perang dagang USA vs China, sekarang sudah mulai terkena dampaknya di Eropa, yang diprediksi nanti imbasnya akan sampai ke Indonesia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. minimalkan semua pengeluaran yg sifatnya konsumtif (cicilan elektronik, mobil, nyicil makan di restoran, dll)
2. karena saham lagi pada jeblok, jangan transaksi saham dulu.
3. Lebih baik simpan dalam bentuk emas dibanding cash (deposito, dll)
4. Usahakan punya cash utk operasional minimal 6 bln ke depan. Ada kemungkinan inflasi dan ekonomi thn 2008 terulang kembali. Kecuali yg gajinya usd malah bagus krn usd vs Rupiah makin tinggi.
5. Kalau mau mulai investasi, usaha baru atau proyek2, lebih baik tahan dulu min 6 bln ke depan. Tetangga kita seperti Malaysia, Thailand, Vietnam sdh mulai suffer kena imbas akibat Turki dan Eropa. Pertamina dan PLN saja sekarang diminta hold/freeze proyek2 s/d 6 bulan mendatang.
6. Usahakan gaya hidup sederhana dan ekonomis dan menabung. Kemungkinan banyak PHK dan inflasi tinggi akibat Turki dan perang dagang USD vs China.
Ini pesan untuk semua yang kerja maupun yg masih cari kerja
Menanggapi broadcast itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menegaskan isi dari broadcast tersebut akan membuat panik masyarakat.
"Poin nomor 5 juga agak nggak valid. Malaysia dan Thailand masih kuat karena mereka surplus transaksi berjalan. Info seperti itu malah bikin panik. Saya nggak setuju sih itu," kata dia kepada detikFinance, Rabu (5/9/2018).
Ia menjelaskan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Hal pertama yaitu kurangi konsumsi barang-barang impor, tunda perjalanan keluar negeri, perbanyak konsumsi barang domestik, jika punya dolar bisa langsung ditukarkan ke rupiah.
Yang terakhir yaitu, beraktivitas ekonomi seperti biasa dan tetap tenang percaya pada upaya pemerintah dan BI untuk kendalikan kurs rupiah.
"Diusahakan jangan dulu liburan ke luar negeri karena kan kalau liburan dan kita beli valas dan jual rupiah. Jadi kita tunda jalan-jalan keluar negeri. Sampai rupiah mulai stabil," jelas dia. (hns/hns)











































