Keputusan pergantian direktur utama perseroan disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini di Balai Kartini, Jakarta.
Agenda rapat antara lain menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan dan perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisaris Utama Krakatau Steel I Gusti Putu Suryawirawan menjelaskan pergantian pengurus dilakukan untuk meningkatkan kualitas perseroan.
"Di lingkungan BUMN ada penugasan jadi bisa saja BUMN melakukan perubahan untuk Direktur Utama yang lama," kata Putu dalam konferensi pers di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Dia menjelaskan, penugasan dilakukan karena Krakatau Steel adalah BUMN strategis dan perlu peningkatan kualitas bisnis.
Agenda RUPS juga menyetujui penggunaan dan hasil penawaran umum terbatas melalui hak memesan efek terlebih dahulu I sebesar Rp 1,22 triliun. Dari semula untuk modal kerja proyek pembangunan hot strip mill No 2 (HSM #2) menjadi untuk memenuhi kebutuhan investasi proyek pembangunan hot strip mill No. (HSM #2).
Semester I-2018 volume penjualan Krakatau Steel tercatat 24,44%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia Semester I-2018 5,17% telah mendorong peningkatan konsumsi baja nasional sebesar 5,51%.
Peningkatan harga baja global telah mendorong harga baja domestik. Hal ini berpengaruh pada peningkatan pendapatan perseroan 34,75% menjadi US$ 854,27 juta dari sebelumnya US$ 633,98 juta.
Silmy sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Barata (Persero). Sebelum di Barata, Silmy juga pernah menjalankan tugas sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero).
Berikut susunan direksi Krakatau Steel:
Direktur Utama: Silmy Karim
Direktur Keuangan: Tardi
Direktur SDM: Rahmad Hidayat
Direktur Logistik dan Pengembangan Usaha: Ogi Rulino
Direktur Produksi dan Teknologi: Wisnu Kuncoro
Direktur Pemasaran: Purwono Widodo (kil/ara)