"Soal capex, itu karena project kami adalah multiyears, jadi yang untuk di tahun ini, itu sebenernya kelanjutan dari project-project yang kita lakukan sebelumnya. Kira-kira jumlah besarannya US$ 555,778 juta," kata Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi usai RUPST di Balai Kartini Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Dia mengatakan, terkait sumber dana tersebut dia menyebut dari anak usaha akan menggunakan dana internal. Sementara, di induk usaha akan menggunakan dana internal dan pinjaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejalan dengan itu, dia mengatakan, perseroan saat ini tengah mendorong kontribusi pendapatan anak usaha ke induk. Dia bilang, kontrubusi anak usaha akan mencapai 50%
"Jadi kami ada 11 anak perusahaan bergerak di bidang baja dan non baja. Yang secara keseluruhan kontribusi mereka terhadap KS itu sekitar 25%. Kami berharap kontribusi mereka bisa naik sampai 50%," ujar dia.
Untuk diketahui, pemegang saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) baru saja menyetujui laporan keuangan perseroan tahun buku 2017 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam laporan tersebut, kerugian perseroan sebelum pajak di luar asosiasi tercatat US$ 41,12 juta atau turun dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 134,5 juta.
Lebih lanjut, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,76% menjadi US$ 1,449 miliar. Kenaikan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan harga rata-rata produk baja. Harga jual rata-rata produk baja hot rolled coil meningkat 32,68% menjadi US$ 597 per ton di 2017 dari tahun sebelumnya US$ 450 per ton.
Kemudian EBITDA perseroan naik 50,30% menjadi US$ 155,18 juta dari tahun lalu US$ 103,24 juta.