Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari yang lalu memang hanya bersifat sementara. Lantaran adanya euforia kepanikan berlebihan dari pelaku pasar.
Namun menurut William kondisi ini bisa dilihat sebagai kesempatan. Sebab dengan jatuhnya IHSG membuat banyak saham-saham yang harganya di bawah valuasi, atau dengan kata lain banyak saham yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dolar AS Pagi Ini Stabil di Rp 14.880 |
Untuk mencari saham murah ada beberapa cara salah satunya dengan melihat rasio Price Earning Ratio (PER) atau Price to Book Value (PBV). Jika semakin besar dari industri maka saham itu semakin mahal, jika sebaliknya maka saham itu murah.
William sendiri merekomendasikan untuk membeli saham-saham batubara. Indeks mining sendiri selama 1 bulan tercatat sudah melemah 6,19% ke posisi 1.866.
"Penambahan kuota produksi yang diimbangi dengan tingginya nilai batubara, ditambah penetrasi ekspor yang baik juga masih akan mendorong sektor ini," tambahnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri hingga pukul 10.45 waktu JATS sudah menguat 0,38% ke posisi 5.797. Transaksi hingga level itu sudah mencapai Rp 2,26 triliun dengan 3,39 miliar lembar saham yang berpindah tangan.
Baca juga: Telkom Terbitkan Surat Utang Rp 1,5 T |
Saksikan juga video 'Jonan: HoA dengan Freeport Itu Bak Tunangan':
(das/eds)