"Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan upaya Antam untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas Antam baik domestik dan ekspor yang didukung dengan pengembangan inovasi produk Logam Mulia Antam," kata Sekretaris Perusahaan Antam Aprilandi Hidayat Setia dalam keterangannya, Jumat (7/9/2018).
Sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk emas, pada bulan April 2018 Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia meluncurkan emas batangan Batik Indonesia Seri II.
Pada periode semester I-2018, volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 3,76 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 138% dibandingkan semester I-2017 yang tercatat sebesar 1,58 juta wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 1,92 juta wmt, atau tumbuh signifikan sebesar 488% dibandingkan dengan volume penjualan periode semester I-2017 sebesar 326 ribu wmt. Antam mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada semester I-2018 sebesar Rp 849 miliar atau tumbuh sebesar 456% dibandingkan 1H17.
Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode semester I-2018 dengan capaian produksi mencapaI 416 ribu wmt, naik sebesar 102% dengan volume penjualan bauksit mencapai 256 ribu wmt atau naik sebesar 100%. Perseroan mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp 126 miliar, meningkat signifikan sebesar 137% dibandingkan semester I-2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau ANTM mengumumkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang signifikan pada semester I-2018. Antam mencatatkan laba bersih pada di semester I-2018 sebesar Rp 344,45 miliar atau tumbuh signifikan 169% dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 496,12 miliar pada semester I-2017.
Kinerja keuangan Antam yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) semester I-2018 sebesar Rp 1,38 triliun tumbuh 249% dibandingkan dengan capaian EBITDA semester I-2017 sebesar Rp 397 miliar.
Pertumbuhan kinerja keuangan Antam yang positif terutama disebabkan dari pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi ANTAM.
Pada semester I-2018 penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp 11,82 triliun, meningkat tajam sebesar 292% dibandingkan semester I-2017 sebesar Rp 3,01 triliun.
"Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp 8,20 triliun atau 69% dari total penjualan bersih semester I-2018," kata Sekretaris Perusahaan Antam Aprilandi Hidayat Setia dalam keterangannya, Jumat (7/9/2018).
Baca juga: Antam Tertarik Beli 20% Saham Vale Indonesia |
Kinerja keuangan Antam yang solid tercermin pula pada kenaikan outlook corporate credit rating S&P Global Antam tahun 2018 dari rating B-/outlook stabil menjadi rating B-/outlook positif seiring dengan outlook pertumbuhan positif kinerja produksi dan penjualan komoditas Antam sepanjang periode 12 bulan ke depan.
Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam pada semester I-2018 tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 37% dibandingkan capaian produksi semester I-2017 sebesar 9.327 TNi.
Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada semester I-2018 tercatat sebesar 12.579 TNi atau naik sebesar 90% dibandingkan periode semester I-2017 sebesar 6.634 TNi. Penjualan feronikel di semester I-2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, menyumbang Rp 2,47 triliun atau 21% dari total penjualan bersih semester I-2018.
Peningkatan performa produksi feronikel Antam yang didukung dengan kestabilan operasional pabrik feronikel yang optimal di tengah volatilitas harga bahan bakar minyak dan batu bara internasional.
Baca juga: Rupiah Anjlok, Masyarakat Borong Emas |
Posisi keuangan Antam pada semester I-2018 tercatat cukup solid dengan nilai kas dan setara kas sebesar Rp 5,08 triliun. Proyek kunci Antam saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1).
Hingga periode semester I-2018 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 67% dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel ANTAM sebesar 50% dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun.
Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerjasama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1) yang telah menyelesaikan kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dan direncanakan ground breaking dilaksanakan pada kuartal 4 tahun 2018. (ara/ang)