Kisah Sandi Bangun Saratoga hingga Lepas Saham untuk Dana Kampanye

Kisah Sandi Bangun Saratoga hingga Lepas Saham untuk Dana Kampanye

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 05 Okt 2018 18:00 WIB
Sandiaga Uno/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kembali melepas sebagian sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Awal Oktober ini sandi menjual 51.400.000 saham atau sekitar 2% dari total kepemilikannya di Saratoga.

Pria yang beken disapa Sandi itu mengantongi Rp 194,08 miliar dari penjualan saham tersebut. Nama Sandi sangat melekat dengan Saratoga, perusahaan yang bergerak di bidang investasi itu. Sandi juga tenar berkat bisnis Saratoga yang menggurita.


Menurut informasi yang dirangkum detikFinance, Sandi yang merupakan lulusan Wichita State University dan George Washington University itu awalnya berkarir di Bank Summa pada 1990. Dia juga sempat bekerja di NTI Resources Ltd di Kanada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1997, Sandi bersama teman sekolahnya Rosan Perkasa Roeslani mendirikan perusahaan sekuritas Recapital. Pada saat yang sama dia juga mendirikan Saratoga bersama taipan Edwin Soeryadjaya.

Pada 2001 Saratoga berinvestasi pada perusahaan batu bara yang bernama Adaro. Beruntung setelah krisis, komoditas batu bara booming.


Adaro berkembang begitu pesat sebagai perusahaan batu bara pit-to-pit terintegrasi. Pada 2004 Adaro pun mencatatkan sahamnya di pasar modal yang saat itu menjadi IPO terbesar di pasar modal Indonesia.

Sejak saat itu, Saratoga sangat aktif berinvestasi di berbagai sektor. Seperti pada perusahan telekominasi menara PT Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG).

Sandi juga sempat berinvestasi di bisnis maskapai penerbangan yaitu lewat Tigerair Mandala. Melalui Saratoga Capital, Sandi memiliki saham di Tigerair Mandala sebesar 51%.


Sandi menghidupkan kembali PT Mandala Airlines yang berhenti terbang sejak Januari 2011, namun tak bertahan lama. Operasi Tigerair Mandala berhenti sejak 1 Juli 2014.

Di bidang konsumer, Saratoga berinvestasi di Awal Bros Hospital Group yang dimulai pad 2016, kemudian Deltomed di bidang obat-obatan herbal yang dimulai pada 2017.

Lalu Gilang Agung Persada (GAP) yang dimulai pada 2014. MGM Bosco yang bergerak di bidang cold chain logistic pada 2016 dan Mitra Pinasthika Mustika (MPM) yang dimulai pada 2010.


Kemudian di sektor infrastruktur, Saratoga juga memiliki saham di Nusaraya Cipta sebuah perusahaan pengelola jalan tol yang dimulai pada 2006, kemudian Palton Energy sebuah perusahaan energi yang mulai pada 2015.

Namun setelah mulai masuk ke dunia politik, Sandi melepas predikatnya sebagai pengusaha ditandai saat dia menyerahkan jabatannya sebagai Direktur Utama di Saratoga kepada Michael Soeryadjaya.

Keputusan itu disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Juni 2015. Saat itu Sandi dipilih menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pimpinan Prabowo Subianto.


Alasan Sandi melepas semua jabatannya lantaran ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pimpinan Prabowo Subianto.

Meski sudah tak menjabat lagi kala itu Sandi masih memegang saham SRTG sebanyak 29,14%. Meski tak lagi menjabat Sandi masih cukup berpengaruh di perusahaan itu sebagai pemilik saham yang besar.

Lepas saham

Nah, sebelum penjualan saham Saratoga terkini Oktober 2018, Sandi pernah melepas sahamnya di SRTG pada 29 Desember 2016. Dia saat itu menjual 39,62 juta lembar saham SRTG di level Rp 3.400 dan mengantongi dana segar Rp 134,73 miliar.

Di 2017 Sandi maju di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (pilgub) DKI Jakarta bersama Anies Baswedan. Pasangan Anies-Sandi menang pertarungan pilgub DKI mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.


Nah kini, setelah resmi menjadi calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, Sandi melepas sebanyak 51.400.000 lembar saham SRTG di harga Rp 3.776, nilai transaksinya mencapai Rp 194,08 miliar.

Dia menjual saham SRTG dalam 2 kali transaksi. Transaksi pertama dilakukan pada 2 Oktober 2018 dengan menjual 12.000.000 lembar saham dan 3 Oktober 2018 sebanyak 39.400.000.

Kepemilikan saham Sandi di SRTG sebelum transaksi sebanyak 754.115.429 saham atau 27,79%. Setelah transaks, porsi kepemilikannya berkurang menjadi 702.715.429 saham atau 25,9%.


Menurut Sandi uang hasil penjualan saham dipakai untuk membeli obligasi pemerintah. Selain itu dipakai juga untuk membiayai kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Di pilpres 2019 Sandi sebagai calon Wakil Presiden mendamping Prabowo Subianto yang maju sebagai calon Presiden.

"(Penjualan saham Saratoga) sebagian saya gunakan untuk membeli obligasi pemerintah, sebagian lagi ditabung, sebagian lagi mungkin untuk kegiatan 6-7 bulan ke depan dan kita masih menghitung berapa biaya buat keperluan ke depan," di Sunter Icon Food Point, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (5/10/2018).

"Saya mau menunjukkan. Kalau dari kami, kami akan transparan, kalau saya itu sumbernya penjulan saham, sebagian mungkin nanti akan mendanai kampanye dan itu akan sangat transparan, akan terlihat di laporan keuangan yang akan dirilis oleh badan pemenangan tiap akhir bulan," sambung Sandi.

(das/hns)

Hide Ads