Melansir keterbukaan informasi, Rabu (31/10/2018), laba bersih ADRO hingga kuartal III-2018 sebesar US$ 312,7 juta atau setara Rp 4,72 triliun (kurs Rp 15.100). Angka itu turun 16% dibanding laba bersih di periode yang sama 2017 sebesar US$ 372,45 juta.
Pendapatan usaha perseroan sebenarnya naik dari US$ 2,43 miliar menjadi US$ 2,66 miliar. Namun beban pokok pendapatan perusahaan naik dari US$ 1,58 miliar menjadi US$ 1,78 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu beban usaha perusahaan juga naik dari US$ 128,12 juta menjadi US$ 138,18 juta. Biaya keuangan juga naik dari US$ 40,52 juta menjadi US$ 49,72 juta. Ada pula imbas dari perubahan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan yang naik dari US$ 1,58 juta menjadi US$ 6,18 juta.
Total aset perusahaan juga naik dari posisi akhir 2017 US$ 6,8 miliar menjadi US$ 7,15 miliar. Sementara total liabilitas naik dari US$ 2,7 miliar menjadi US$ 2,8 miliar.