Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah melemah ke level Rp 14.489.
Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 8,469 poin (0,14%) ke 5.997,733. Indeks LQ45 turun 2,112 poin (0,22%) ke 957,716.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka Positif |
Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan, naik 5,960 (0,10%) ke 6.012,162. Indeks LQ45 juga bertambah 0,078 poin (0,01%) ke 959,906.
Pada jeda siang, IHSG ditutup naik 2,6 poin (0,04%) ke level 6.008,834. Indeks LQ45 naik 0,793% (0,08%) ke 960,621.
Sementara itu indeks utama bursa Wall St kompak ditutup dalam zona merah seiring dengan tertekannya harga komoditas nikel dan tembaga.
Indeks Dow Jones turun 0.73%, Nasdaq melemah 0.48%, dan S&P tertekan 0.66%. Adapun penurunan harga tersebut menyikapi rilisnya data PDB September China yang mengalami perlambatan menjadi 6.5% (yoy). Pelaku pasar khawatir jika hal tersebut akan mempengaruhi rendahnya permintaan di China.
Selain itu, indeks S&P terkoreksi sebesar 0.66% salah satunya dikarenakan penurunan saham di sektor energi yang di atas 3% setelah pasokan minyak dunia diperkirakan semakin melimpah. Adapun indeks Dollar atas enam mata uang mengalami penguatan 0.25%. Indeks MSCI seluruh dunia ditutup turun 0.52%
Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif siang ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 naik 0,69% ke 21.7967,100
- Indeks Hang Seng naik 1,73% ke 26.374,471
- Indeks Komposit Shanghai menguat 0,24% ke 2.585,840
- Indeks Strait Times naik 0,82% ke 3.077,630
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.325 ke Rp 79.175, United Tractors (UNTR) turun Rp 1.025 ke Rp 30.825, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 450 ke Rp 11.075, dan Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 300 ke Rp 41.850. (ara/ang)