Bagaimana nasib Saratoga setelah saham Sandi dijual?
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menjelaskan saat ada aksi penjualan saham, transaksi penjualan dan pembelian tidak terlalu ramai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan kinerja Saratoga setelah penjualan saham Sandi diprediksi memang tidak terlalu moncer. Pasalnya tahun lalu saja, Saratoga masih mencatatkan net loss.
"Saratoga kan secara teknikal sahamnya memang kurang likuid. Seperti kemarin divestasi saham pak Sandi bid overnya nggak ramai. Karena dia juga tidak masuk dalam LQ45," imbuh dia.
Selain itu, saham Saratoga sempat bergerak sangat liar, namun volumenya tetap kecil. Dari laporan keuangan perseroan periode 2017, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan tercatat Rp 3,16 triliun turun sekitar 48% dibandingkan periode 2016 Rp 6,08 triliun.
Sandi memang telah beberapa kali menjual sahamnya di Saratoga. Terakhir pada 6 Desember 2018 lalu. Ia menjual 7 juta lembar saham, kemudian pada 7 Desember 2018 ia menjual 5 juta lembar saham dan 11 Desember 5,05 juta lembar saham.
Jika dijumlahkan, nilai transaksi dari aksi penjualan SRTG yang dilakukan Sandi telah mengantongi Rp 567,76 miliar. Jumlah kepemilikan saham Sandi di Saratoga kini tinggal 613.765.429 lembar saham atau sekitar 24,62%.
Sebelumnya Sandi memang mengaku setelah menjual kepemilikan saham SRTG di awal Oktober 2018 dirinya mempertimbangkan untuk kembali menjual sahamnya di emiten berkode SRTG itu.