Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada 4 faktor yang membuat rupiah menguat. Pertama, kepercayaan investor asing terhadap Indonesia meningkat. Hal itu ditandai dengan derasnya aliran modal asing.
"Alhamdulilah rupiah terus bergerak stabil dan cenderung menguat sebagaimana saya sampaikan, 4 faktor berikut jadi pendukung menguatnya nilai tukar rupiah," kata Perry di Kantor ISEI Jakarta, Senin (28/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dolar AS Mulai Dekati Rp 14.000 |
Kedua, sinergi antara BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah menjadikan prospek ekonomi Indonesia lebih baik. Apalagi, pemerintah berencana memangkas sejumlah faktor penghalang ekspor.
"Kebijakan yang baru dikeluarkan pemerintah untuk bagaimana prosedur yang tidak perlu dalam mendorong ekspor itu bisa dihilangkan. Termasuk, juga penataan logistik sebagaimana anda ketahui sejumlah prosedur terkait lembaga surveyor, larangan terbatas, maupun pengaturan logistik di pelabuhan untuk ekspor akan sangat disederhanakan," jelasnya.
Ketiga, kata Perry, karena berkembangnya mekanisme pasar di mana saat ini telah berkembang produk-produk keuangan.
"Keempat ketahanan ekstra kita yang semakin membaik, termasuk dari defisit transaksi berjalan yang kita perkirakan lebih rendah maupun juga aliran modal asing, surplus neraca modal yang semakin bengkak, sehingga dari sisi fundamental sendiri neraca pembayaran itu kondisinya lebih baik," tutupnya.
Mengutip Reuters, dolar AS berada pada level tertinggi Rp 14.080 dan terendah Rp 14.030. Nilai tukar mata uang Paman Sam lebih rendah dibandingkan posisi Jumat pekan lalu yang berada di posisi Rp 14.165. (zlf/zlf)