Fakta di Balik Rencana Sandiaga Beli Saham Indosat

Fakta di Balik Rencana Sandiaga Beli Saham Indosat

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 22 Mar 2019 08:29 WIB
Fakta di Balik Rencana Sandiaga Beli Saham Indosat
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Menurut Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi secara fundamental Indosat masih memiliki kinerja negatif. Pada 2018 emiten berkode ISAT masih menderita kerugian.

"Secara fundamental ISAT masih memiliki kinerja negatif. ISAT mengalami kerugian sekitar Rp 3,1 triliun dengan pendapatan yang turun 22.7% dari tahun 2017," ujarnya kepada detikFinance.

Kalau dilihat dari kaca mata pelaku pasar tentu secata fundamental saham ISAT belum layak untuk dibeli. Mengingat sulit bagi saham yang kinerja keuangannya negatif untuk menguat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya sebenarnya belum layak Indosat di-buyback," tambahnya.

Lanjar sendiri memperkirakan tahun ini Indosat masih mengalami kerugian. Namun dia yakin kerugian tahun ini lebih sedikit dari 2018.

"Kami perkirakan ISAT masih akan mengalami kerugian di tahun 2019 dengan konsensus pendapatan Rp 24,3 triliun dengan bottom line atau kerugian berkurang menjadi Rp 2,08 triliun secara fundamental," tambahnya.

Lanjar menambahkan, jika dilihat dari enterprice Value per EBITDA saham ISAT juga sudah mahal yakni 4,9kali. Mekanisme itu merupakan penghitungan untuk menilai mahal atau murahnya suatu saham.

"Ada utang jatuh tempo 2019 sebesar Rp 7,2 triliun yang merupakan representatif 36,7% dari total hutang lancar dan 7x dari cash yang ISAT punya," tutupnya.


Hide Ads