Jakarta -
Cawapres nomor 02 Sandiaga Uno berencana membeli kembali (buyback) saham Indosat jika terpilih nanti. Bahkan, menurut Sandi, anggarannya akan disiapkan.
Pria yang beken disapa Sandi itu mengaku telah mempunyai skema matang untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat. Selain, kata Sandi, dia mendapat dukungan dari pemodal besar yang bersedia membantunya untuk merebut kembali saham Indosat.
"Saya sudah langsung ditelepon oleh pemodal-pemodal besar yang siap mendanai, dan nggak akan membebani keuangan negara," ujar Sandiaga di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tekad Sandi buyback saham Indosat untuk menuntaskan janji Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang pernaj menjanjikan pembelian kembali saham Indosat. Cuma masalahnya Indosat yang jadi bidikan Sandi itu merugi sekitar Rp 2,4 triliun. Berikut penjelasan lengkapnya:
Sebanyak 65% atau setara 3.532.056.600 lembar saham PT Indosat Tbk dikuasai oleh Ooredoo Asia Pte. Ltd yang sekaligus menjadikan perusahaan asal Qatar itu pengendali Indosat.
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan mengambil alih kendali tersebut bila ia terpilih dengan cara pembelian saham kembali atau buyback.
Bagaimana sih kinerja Indosat yang mau dibeli kembali sahamnya oleh Sandiaga?
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan telekomunikasi yang sahamnya diperdagangkan dengan kode ISAT itu masih mencatatkan rugi bersih Rp 2,4 triliun sepanjang 2018. Perseroan juga mencatatkan rugi per saham Rp 442,38.
Kondisi tersebut terpantau lebih buruk ketimbang kinerja tahun sebelumnya. Tahun 2017, ISAT masih mencatatkan laba Rp 1,13 triliun.
Memburuknya kinerja ISAT disebabkan oleh anjloknya pendapatan sebesar Rp 6,6 triliun (22,68%). Di mana, ISAT hanya mampu mengantongi pendapatan Rp 23,14 triliun pada tahun 2018. Padahal, di 2017 perusahaan masih bisa menggalang pendapatan Rp 29,93 triliun.
Dari komposisinya, penurunan pendapatan terbesar terjadi pada lini bisnis seluler dari Rp 24,49 triliun di 2017 menjadi Rp 18,03 triliun di 2018. Lini bisnis multimedia, komunikasi data dan internet juga terpantau turun menjadi Rp 4,38 triliun.
Cawapres nomor 02 Sandiaga Uno mengaku telah mempunyai skema matang untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat. Dia mengaku dapat dukungan dari pemodal Indonesia yang bersedia membantunya untuk merebut kembali saham Indosat.
"Saya sudah langsung ditelepon oleh pemodal-pemodal besar yang siap mendanai, dan nggak akan membebani keuangan negara," ujar Sandiaga di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
Sandi juga menyinggung Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang menyebut Indosat sudah rugi dan tidak perlu direbut kembali sahamnya. Menurutnya, untung rugi itu tidak perlu asalkan Indosat dapat mendukung sistem Single Identification Number (SIN) yang akan dijalankan Prabowo-Sandi jika terpilih.
"Tentunya kita bukan lihat untung rugi yang sekarang, tapi kedaulatan data, kan kita mau launching big data nasional dan kita perlu ditopang perusahaan milik negara yang mengelola banyak sekali data," terang pria yang beken disapa Sandi itu.
"Saya yakin saya bisa kelola Indosat dengan baik, dan kita sama-sama dapat keuntungan berlipat ganda karena mengelola data banyak dengan integrasi single identification number kita, kita ada Telkomsel, Indosat akan luar biasa ke depan," imbuhnya.
Cawapres nomor 02 Sandiaga Uno berencana membeli kembali (buyback) saham Indosat jika terpilih nanti. Bahkan, menurut Sandi, anggarannya akan disiapkan.
Merespons rencana tersebut, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menilai rencana tersebut terlalu awal dibicarakan.
"Saya rasa sesuatu yang inilah, maksudnya terlalu awal untuk dibicarakan. Orang pemilihan 17 April belum selesai," ujar Erick di Hotel Borobudur, Jakarta (22/3/2019).
Erick menambahkan jika pembelian kembali saham Indosat akan menggunakan dana APBN pun harus dipikirkan secara matang.
"Gini lho, kalau dana APBN itu ada prosedurnya. Dana APBN harus ada keputusan-keputusan tidak bisa langsung dengan dana APBN saya mau beli Indosat," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman