Luhut Pede Dolar AS Ditekan ke Rp 10.000

Luhut Pede Dolar AS Ditekan ke Rp 10.000

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 04 Des 2019 07:23 WIB
Luhut Pandjaitan. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai ucapan Luhut yang menyatakan dolar AS jadi Rp 10.000 bukan hal mustahil. Lana pun bercerita kilas balik dolar AS di tahun 1999.

Lana mengatakan, di masa pemerintahan Presiden ke-3 BJ Habibie nilai tukar bisa ditekan dari Rp 16.000 ke bawah Rp 10.000.

"Saya ingat waktu zaman Almarhum Pak Habibie itu bisa ke Rp 9.000. Padahal waktu itu rupiah Rp 16.000 sejak zaman Pak Soeharto. Jadi bukan sesuatu yang mustahil," kata Lana kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sentimen global berpengaruh besar terhadap pergerakan pasar uang. Di kala Habibie membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi tahun 1998, sentimen global mengerek nilai tukar jangka waktu pendek yakni setahun.

"Dalam waktu pendek bisa, sentimen sangat berpengaruh. Hanya di tahun 1998 Pak Harto turun, tahun 1999 bisa Rp 9.000 dari Rp 16.000 karena ada ekspektasi positif terhadap ekonomi Indonesia," jelas Lana.

Lebih lanjut, Lana mengatakan, agar rupiah bisa menguat ekspor dan hilirisasi memang harus dilakukan sebagaimana diungkapkan Luhut. Selain itu, sektor pariwisata untuk menarik turis asing juga harus digenjot.

"Kalau di luar sentimen, teoritis, kita harus membangun tadi, hilirisasi, ekspor dan itu tentu butuh waktu. Minimal 3 tahun kalau hanya bicara supply demand saja. Lalu juga sektor pariwisata yang 10 destinasi itu dalam 3 tahun ini betul-betul sudah jadi. Saya kira sih waktu 3 tahun masih ada kesempatan," paparnya.

Ia mengatakan, jika hal-hal tersebut dilakukan dengan benar, masih ada kesempatan dolar AS takluk ke level Rp 10.000 atau paling tidak di kisaran Rp 12.000.

"Kalau pun nggak persis Rp 10.000 ya di Rp 12.000 itu terbuka. Tapi kalau ada sentimen yang membantu seperti zaman Presiden Habibie bisa saja," jelasnya.


Simak Video "Video Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads