Bob Hasan membenarkan video itu. Kebetulan dia juga ada dalam pertemuan itu sebagai perwakilan perusahaan untuk melakukan mediasi.
"Memang saya keliling ke Lombok, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Bali. Untuk menyampaikan kepada para nasabah atau mitranya Hanson bahwa uang mereka tidak hilang," terangnya.
Bob menjelaskan, dirinya melakukan roadshow untuk menenangkan nasabah Hanson. Sebab sejak adanya berita tentang Satgas Waspada Investasi yang meminta kegiatan investasi Hanson dihentikan, banyak nasabahnya yang panik dan terjadi rush besar-besaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rush sendiri merupakan kondisi penarikan dana besar-besaran dalam waktu yang hampir bersamaan. Kondisi itu biasanya muncul lantaran adanya suatu kabar yang membuat nasabah khawatir atas keamanan dananya.
Bob mengakui sejak berita itu muncul pada Oktober 2019 terjadi penarikan dana besar-besaran pada Oktober dan November 2019. Kebanyakan yang menarik dana adalah nasabah korporasi dengan jumlah yang besar. Alhasil pada Desember 2019 uang kas perusahaan benar-benar kering.
"Sampai 3-4 Desember sudah tidak ada kemampuan membayar bunga sekalipun. Karena ada rush di bulan November dan Oktober, dan rush-nya itu dari korporasi yang besar-besar. Hitungan itu saya tidak tahu persis, besarlah, sampai triliunan kalau nggak salah," ucap Bob.
Oleh karena itu, Bob keliling ke beberapa kota untuk bertemu dengan nasabah Hanson guna melakukan mediasi. Tujuannya untuk menenangkan nasabah dan memberikan kepercayaan bahwa perusahaan akan bertanggung jawab. Namun sebagian dari nasabah tetap bersikeras meminta uangnya dikembalikan.
"Ke depan tetap kita berupaya meyakini nasabah dan upaya pencapaian cashflow. Karena kan ada uang (investasi nasabah) yang hanya Rp 100 juta. Tapi itu sudah kami listing sudah ada prioritaskan (untuk dikembalikan dananya), apalagi ada nasabah yang sakit. Tapi saat ini upaya cashflow masih belum dapat. Sampai saat ini pun belum ada cashflow," tutupnya.