Balik ke Level 4.000, Pergerakan IHSG Bikin Tegang

Balik ke Level 4.000, Pergerakan IHSG Bikin Tegang

Danang Sugianto - detikFinance
Sabtu, 21 Mar 2020 06:30 WIB
Karyawan mengamati layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2014). IHSG berhasil bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Indeks itu ditutup pada level 5.142,01 atau rebound 0,18%,Sektor keuangan menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 0,77%.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (20/3/2020) seperti film, tegang di awal bahagia di akhir. IHSG sempat meninggalkan level 4.000.

Kemarin IHSG dibuka dengan melanjutkan tren pelemahan. IHSG terkoreksi 101 poin (2,4%) ke level 4.003.

Tak berapa lama, IHSG kemudian turun 108 poin (2,6%) dan meninggalkan level 4.000 ke 3.997. Sedangkan indeks LQ45 turun 35 poin (5,8%) ke level 576.

IHSG yang sudah meninggalkan level 4.000-an membuat investor panik. Usai meninggalkan level 4.000, IHSG diproyeksi masih berpeluang tertekan lebih dalam.


Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan IHSG masih berkemungkinan turun ke level 2.800-3.000, jika wabah virus corona (Covid-19) yang menghantam perekonomian dunia tak juga mereda.

"Kemarin saya coba analisa berdasarkan teknikalnya itu kurang lebih kita di sekitar 2.800 sampai 3.000 kalau seandainya benar-benar separah itu ya," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (20/3/2020).

Tadi di jeda sesi I kondisi IHSG membaik meskipun masih di zona merah. Pada jeda siang IHSG terkoreksi 70 poin (1,7%) ke level 4.034.

Tren positif itu terus berlanjut. IHSG terus menguat bahkan mencapai zona hijau. Akhirnya di penghujung perdagangan saham hari ini, IHSG ditutup menguat 70 poin (2,1%) ke level 4.194.

IHSG anjlok lebih parah dari krisis 2008. Klik halaman selanjutnya


Tren pelemahan IHSG belakangan dinilai lebih parah dibandingkan saat krisis 2008, walaupun dari level indeksnya belum serendah kala itu.

"Untuk IHSG saat ini ya, kalau saat ini sih dibilang lebih parah mungkin lebih parah karena nggak ada fluktuasi ya. Setiap hari kita lihat trading halt. Terus saham-saham juga berguguran sampai auto reject bawahnya di 7%," kata Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani saat dihubungi detikcom, Jumat (20/3/2020).

Dia menjelaskan, tren pelemahan IHSG kali ini lebih parah dibandingkan krisis 2008 karena minimnya fluktuasi indeks atau koreksi ke arah positif. Dengan kata lain pergerakan IHSG konsisten menuju level bawah.

"Itu secara penurunan lebih parah dari 2008 karena kalau 2008 itu masih ada fluktuasi naik beberapa kali. (Sekarang) itu lebih parah, dan ini lebih cepat terjadi," jelasnya.


Tapi setidaknya IHSG tertolong oleh protokol trading halt. Jadi penurunan indeks saham lebih terbatas ketimbang terjun bebas.

"Secara penurunan karena kita sudah ada skema yang ditahan 5% halt, protokol anti krisis. Jadi penurunannya lebih terbatas karena ada protokol anti krisis dari BEI. Jadi penurunannya lebih terbatas secara harian," tambahnya.



Simak Video "Video: IHSG Anjlok Parah, Ini Perbandingannya dengan saat Krisis '98 dan Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads