PT Adaro Energy Tbk (ADRO) hari ini mengumumkan kinerja keuangannya periode kuartal I-2020. Laba bersih perusahaan turun 21%
Perusahaan mengumumkan laba inti turun 19% menjadi US$ 136 juta. Laba inti ini tidak termasuk komponen akuntansi non operasional setelah pajak.
Jika dilihat dari laporan keuangan perusahaan, laba bersih Adaro turun 21% dari US$ 118,79 juta di kuartal I-2019 menjadi US$ 98,17 juta di kurtal I-2020
Dari sisi produksi Adaro mencatat kenaikan volume produksi sebesar 5%. Hal itu berkat kuatnya permintaan di awal kuartal ini walaupun pasar batu bara mengalami kondisi yang sulit.
Pasar batu bara yang lemah semakin terpukul dengan adanya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas bisnis maupun industri demi mengurangi penularan penyakit ini.
"Kinerja kami di 1Q20 merupakan refleksi keunggulan operasional aset batu bara yang utama dengan tercapainya volume produksi yang tinggi di tengah kondisi pasar yang sulit. Pada waktu yang penuh tantangan bagi ekonomi dan pasar batu bara global ini, kami senantiasa meningkatkan efisiensi, memastikan disiplin pengeluaran dan menjaga posisi keuangan yang sehat," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir dilansir dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (15/5/2020).
Perusahaan mengantongi pendapatan sebesar US$ 750 juta pada kuartal I-2020. Angka itu turun 11% dari periode yang sama di tahun 2019. Hal itu terutama karena penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 17%.
Harga batu bara yang lemah semakin tertekan oleh penurunan permintaan akibat melemahnya ekonomi global karena penerapan lockdown terkait COVID-19.
Kedua segmen batu bara termal dan metalurgi di operasi pertambangan batu bara AE terdampak oleh hal ini seiring penurunan harga batu bara global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di tengah kondisi pasar yang sulit, volume produksi AE masih meningkat sebesar 5% y-o-y menjadi 14,41 juta ton sementara volume penjualan naik 8% y-o-y menjadi 14,39 juta ton pada 1Q20 dengan dukungan permintaan dan operasi yang baik.
Total aset peruseroan hingga kuartal I-2020 tercatat sebesar US$ 6,9 miliar. Angka itu turun 1% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Aset lancar naik 24% menjadi
US$ 1,8 milia, sementara aset non lancar turun 8% menjadi US$ 5 miliar.
(das/dna)