Perombakan pejabat perusahaan pelat merah terus berlanjut. Kali ini, Menteri BUMN Erick Thohir merombak manajemen PT Bukit Asam Tbk atau PTBA.
Dalam keterangannya PTBA, Rabu (10/6/2020), perombakan ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemegang saham menyetujui pengangkatan Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.
Selain itu, hasil RUPS mengangkat E Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris menggantikan Robert Heri, Taufik Madjid dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo. Lebih lanjut, RUPS juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 3,65 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 triliun," bunyi keterangan tersebut.
Kemudian, RUPS juga menyetujui laporan tahunan direksi mengenai keadaan dan jalannya perseroan selama tahun buku 2019, disahkannya laporan tahunan termasuk laporan keuangan program kemitraan dan bina lingkungan tahun buku 2019, serta ditetapkannya tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2019 dan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya tahun buku 2020.
Berlanjut di halaman berikutnya.
Siapa Carlo Brix Tewu?
Dalam perombakan ini ada nama Carlo Brix Tewu yang masuk dalam jajaran komisaris PTBA. Carlo sendiri saat ini menjadi 'tangan kanan' Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan.
Dalam catatan detikcom, Carlo merupakan lulusan Akpol 1985. Sebelum menjabat deputi di BUMN ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.
Karir Carlo di kepolisian terhitung cepat karena prestasi yang dicapainya. Pada tahun 2001, Carlo yang merupakan anggota Tim Kobra beserta perwira lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden Soeharto. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Sejumlah jabatan yang pernah di emban Carlo antara lain, Wakapolda Sulawesi Utara, lalu sempat pula menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara. Kemudian sempat menjabat Karojianstra Sops Polri, Dirtipidum Bareskrim Polri dan Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.
(acd/ara)