Pelaku pasar telah memberikan respons atas pengumuman pengetatan PSBB Jakarta tadi malam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini tercatat turun 5,01% ke posisi 4.891,915. Lalu bakal sampai sedalam mana penurunan IHSG?
Kondisi saat ini cukup serupa dengan penerapan PSBB pertama kali. Saat itu IHSG terus menerus turun bahkan sampai jatuh ke level 3.900-an.
Namun Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai tren penurunan IHSG kali ini tidak akan sedalam dan selama saat PSBB pertama diterapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita pikir tidak akan sedalam dan sepanjang itu. Karena kalau saat ini memang pasar kelihatan khawatir. Tetapi pasar modal dipenuhi dengan berbagai stimulus, jadi kita pikir likuiditas masih cukup lebar di pasar. Jadi kalau mulai melemah saya pikir orang akan coba berburu saham-saham, sehingga bisa kembali naik," tuturnya saat dihubungi detikcom, Kamis (10/9/2020).
Hans memprediksi pelemahan IHSG akan berlangsung dalam beberapa waktu. Namun dia yakin ketika IHSG sudah berada di zona 4.700-an akan kembali naik atau rebound.
"Tapi tentu kita akan melihat secara seksama dampak dari PSBB ini sendiri. Kalau berlangsung lama dan terus-menerus saya pikir akan masalah. Jadi mungkin pasar pelan-pelan akan turun terus menerus," tambahnya.
Sementara Founder Komunitas Kampoeng Saham William Surya Wijaya memandang pelemahan IHSG hari ini dipengaruhi berbagai faktor bukan hanya sekadar pengumuman PSBB Jakarta, mulai dari harga minyak hingga faktor pemilu di AS.
"Ini tidak bisa dibilang pasti panjang atau pendek, market itu bergerak dinamis. Tapi secara respons dari para investor reaksinya akan begitu cepat," tuturnya.
William melanjutkan meskipun para investor memberikan respons yang cepat atas keputusan itu, belum ada data dari penerapan PSBB Jakarta berdampak ke pasar saham. Namun karena respons dari pelaku pasar yang cepat, dia juga memperkirakan langkah investor untuk kembali belanja saham di pasar modal juga akan cepat. Mengingkat kejatuhan IHSG membuat banyak peluang di pasar saham.
"Ya mungkin besok akan mulai rebound, atau Senin. Kalau untuk investor saya melihatnya time frame, kalau ada waktu luang apalagi harus WFH kan waktunya banyak, ya trading saja. Karena peluangnya banyak. Jadi bisa saja turun pagi auto reject bawah terus kemudian langsung naik. Itu bisa dimanfaatkan karena peluangnya banyak," tutupnya.
(das/ara)