ILUSTRASI 2
Jual kembali ORI 018 dengan harga lebih tinggi. Misal, investor membeli ORI 018 di pasar perdana sebesar Rp 1.000.000, dengan kupon/imbalan 5,7% lalu dijual kembali sebelum jatuh tempo, di pasar sekunder dengan harga 105%, maka hasil yang diperoleh adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kupon/imbalan = 5,7% x Rp 1.000.000 x 1/12 =Rp 4.750/bulan sebelum penjualan kembali.
Pokok yang diterima saat dijual = Rp 1.000.000 x 105% = Rp 1.050.000.
Dari penjualan tersebut tercatat Capital Gain sebesar Rp 50.000 (Hasil penjualan-pokok).
Sehingga total keuntungan ditambah kupon yang diperoleh hingga waktu penjualan, misal 2 tahun (total kupon 2 tahun Rp 114.000) adalah Rp 1.164.000
ILUSTRASI 3
Jual kembali ORI 018 dengan harga lebih rendah. Misal investor membeli ORI 018 di pasar perdana sebesar Rp 1.000.000, dengan kupon/imbalan 5,7%. Karena butuh uang, investor itu menjual kembali ORI 018 tersebut sebelum jatuh tempo di pasar sekunder dengan harga 95%, maka hasil yang diperoleh adalah:
Kupon/imbalan = 5,7% x Rp 1.000.000 x 1/12 =Rp 4.750/bulan sebelum penjualan kembali.
Pokok yang diterima saat dijual = Rp 1.000.000 x 95% = Rp 950.000
Dari penjualan tersebut tercatat Capital Loss (kerugian) sebesar Rp 50.000 (Pokok-hasil penjualan).
Meski begitu, bila ditotal dengan kupon yang diperoleh tiap bulan, investor tersebut tetap memperoleh keuntungan. Total keuntungan ditambah kupon yang diperoleh hingga waktu penjualan, misal 2 tahun (total kupon 2 tahun Rp 114.000) adalah Rp 1.064.000.
Sebagai catatan, perhitungan keuntungan di atas belum memperhitungkan pajak ORI 018 atas kupon dan capital gain sebesar 15%, serta biaya transaksi penjualan kembali di pasar sekunder.
Simak Video "Video: Kala Sri Mulyani Ungkap Surat Utang Negara Laku Keras di Tengah IHSG Anjlok"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)