Prediksi Bursa Saham soal Pilpres AS, Trump atau Biden yang Menang?

Prediksi Bursa Saham soal Pilpres AS, Trump atau Biden yang Menang?

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2020 08:27 WIB
Debat Capres Amerika Serikat
Joe Biden dan Donald Trump/Foto: associated press

Goldman Sachs juga mengutip rencana pengeluaran jangka panjang Biden untuk infrastruktur, iklim, kesehatan, dan pendidikan.

"Secara keseluruhan, pengeluaran ini setidaknya akan menyamai kemungkinan kenaikan pajak jangka panjang pada perusahaan dan pendapatan berpenghasilan tinggi," tulis Goldman Sachs.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian pula, JPMorgan juga punya pandangan serupa.

"Pandangan konsensus adalah bahwa kemenangan Demokrat di bulan November akan menjadi negatif untuk ekuitas. Namun, kami melihatnya bisa membawa dampak yang netral hingga sedikit positif," ujar Ahli Strategi JPMorgan Dubravko Lakos-Bujas.

ADVERTISEMENT

Sedangkan, Donald Trump berulang kali menilai Partai Demokrat justru akan menghancurkan ekonomi AS, dan pasar saham akan runtuh jika mereka menang pada pemilihan November ini.

"Tetapi Moody's Analytics menemukan bahwa proposal ekonomi Biden jika diberlakukan akan menciptakan 7,4 juta lebih banyak pekerjaan daripada Trump. Ekonomi akan kembali ke lapangan kerja penuh pada paruh kedua 2022 mendatang, hampir dua tahun lebih awal daripada di bawah rencana Trump," kata Moody's.

Sebuah survei terhadap CEO yang dilakukan oleh Yale School of Management pada akhir September menemukan bahwa 77% peserta akan memilih Biden. Lebih dari 60% memperkirakan dia menang.

Namun survei UBS terhadap 500 pemilik bisnis dan 1.000 investor yang dilakukan pada pertengahan Oktober menemukan bahwa 55% pemilik bisnis ingin Trump yang menang, sementara 51% investor mendukung Biden.


(ara/ara)

Hide Ads