Bisnis Data Internet Kinclong, Laba Telkom Naik Jadi Rp 16,6 T

Bisnis Data Internet Kinclong, Laba Telkom Naik Jadi Rp 16,6 T

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2020 18:21 WIB
Telkom
Foto: Telkom
Jakarta -

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menorehkan kinerja keuangan positif di kuartal III-2020. Tercatat hingga September 2020, BUMN ini mengantongi laba bersih Rp 16,68 triliun, naik 1,3%.

Di tengah kondisi pandemi COVID-19, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 99,94 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2020. EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) telkom meningkat 7,1% menjadi Rp 53,59 triliun dengan EBITDA margin yang menguat 4,9% dari periode yang sama tahun lalu menjadi 53,6%.

"Dalam kurun sembilan bulan berjalan di tahun 2020, Telkom mampu mencatat kinerja yang baik dan sehat dengan terus fokus pada peningkatan layanan dan tingkat profitabilitas. Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi IndiHome yang menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan pendapatan Perseroan, selain bisnis mobile data yang tetap tumbuh dengan baik. Hal ini sejalan dengan fokus bisnis perusahaan pada tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services," kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telkomsel, entitas anak Telkom pada segmen bisnis Mobile, mencatat pertumbuhan bisnis digital yang baik sebesar 10,6% menjadi Rp 47,66 triliun dengan kontribusi yang semakin meningkat menjadi 73,2% dari total pendapatan Telkomsel. Pencapaian itu didorong oleh lebih dari 170 juta pelanggan, dengan pelanggan mobile data sebanyak 117,3 juta (tumbuh 4,6% YoY).

Hal itu mendorong konsumsi layanan data tumbuh 42,5% dari periode yang sama tahun lalu dan menjadi katalis bagi peningkatan ARPU data. Begitupun dengan lalu lintas data yang juga meningkat 39,6% menjadi 6.681.637 TB.

ADVERTISEMENT

Layanan fixed broadband triple play, IndiHome mencatat kinerja yang semakin kuat baik dari segi finansial maupun operasional, dan menjadi salah satu lini bisnis andalan Perseroan ke depan. IndiHome mencatat pendapatan sebesar Rp16,1 triliun atau tumbuh 17,1% dari periode yang sama tahun lalu. Pelanggan IndiHome tumbuh 752 ribu hingga akhir kuartal tiga 2020 atau mencapai total lebih dari 7,76 juta pelanggan dan semakin optimis untuk mencapai target 8 juta pelanggan di akhir tahun ini.

Lalu untuk segmen Wholesale & International Business menunjukkan kinerja yang baik, dengan peningkatan pendapatan sebesar 24,9% YoY menjadi Rp10,2 triliun. Pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi dan Voice Wholesale.

Pada akhir Oktober 2020, Perseroan melakukan penataan portofolio bisnis menara telekomunikasi melalui pengalihan kepemilikian 6.050 menara Telkomsel ke Mitratel. Hal ini bertujuan untuk menciptakan value generator bagi bisnis menara telekomunikasi, yang potensial untuk menyambut kehadiran teknologi 5G dan menjadikan Mitratel sebagai leading tower provider di Indonesia.

"Di tengah pandemi COVID-19, Telkom berkomitmen untuk terus berinvestasi guna mengakselerasi bisnis digital serta memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat. Hingga kuartal III 2020, Telkom telah membelanjakan Capex sebesar Rp17,9 triliun yang sebagian besar untuk penguatan infrastruktur guna meningkatkan kualitas layanan. Dengan investasi yang terjaga, kami optimis dan berharap dapat menutup tahun 2020 dengan kinerja yang kian sehat dan profitabilitas yang baik," kata Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi.

Menurut Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas, dengan kinerja keuangan yang terus tumbuh positif, saham Telkom cukup menarik untuk dikoleksi. Sebab jika dilihat saat ini saham TLKM terbilang murah.

Jika dilihat dari awal tahun saham Telkom memang terus turun. Pada awal tahun saham berkode TLKM sempat bertengger di level Rp 4.000-an lebih. Namun saat ini saham TLKM berada di level Rp 2.830. "Bisa cicil buy dengan target Rp 3.060," ucapnya.


Hide Ads