Nasdaq ditutup naik 2% pada hari Rabu karena investor beralih ke saham teknologi dan menjauh dari sektor yang sensitif secara ekonomi. Mereka mempertimbangkan kemajuan vaksin COVID-19 terhadap lonjakan virus dan kemungkinan butuh waktu untuk ekonomi pulih kembali.
Setelah jatuh tajam selama dua hari, Nasdaq .IXIC yang padat teknologi didorong oleh saham seperti Microsoft (MSFT.O) dan Netflix Inc (NFLX.O) yang ditutup naik lebih dari 2%, sedangkan Amazon.com Inc (AMZN.O) dan Apple Inc (AAPL.O) naik lebih dari 3%.
Data uji coba vaksin virus Corona tahap akhir telah mendorong rotasi dua hari dari saham teknologi ke sektor-sektor yang berkinerja lebih baik dari resesi seperti industri (SPLRCI), material (SPLRCM) dan energi (SPNY). Tetapi investor mengubah untuk membeli saham teknologi yang kurang sensitif secara ekonomi, dan menjual saham-saham bank dan energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar mungkin akan melakukan penyesuaian ini dan mulai rotasi hingga memasuki musim semi," kata Kepala Strategi Investasi, Shawn Snyder dikutip dari Reuters, Kamis (12/11/2020).
Selain itu, spesialis penyakit menular di Amerika Serikat (AS) mendesak agar masyarakat berhati-hati sampai vaksin didistribusikan. California dan negara bagian di Midwest dan Timur Laut AS telah memperketat pembatasan untuk menahan penyebaran virus.
"Jika berpikir bahwa gaya yang kita jalani selama sembilan bulan terakhir tiba-tiba akan berubah adalah sedikit optimis. Ini akan memakan waktu lebih lama," kata Citi's Snyder.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 23,29 poin atau 0,08% menjadi 29.397,63, S&P 500 (SPX) naik 27,13 poin atau 0,77% menjadi 3.572,66 dan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 232,58 poin atau 2,01% menjadi 11.786,43.
Indeks teknologi (SPLRCT) naik 2,4%, memimpin kenaikan di antara 11 sektor utama S&P 500, diikuti oleh indeks kebijaksanaan konsumen (SPLRCD) yang ditutup naik 1,5%, diapit oleh Amazon.com. Penurunan sektor terbesar adalah material yang turun 1,4% diikuti oleh industri (SPLRCI) dan energi (SPNY), keduanya berakhir turun lebih dari 0,8%.
Pasar yang juga mendapat dorongan setelah Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang pemilu AS, telah mengabaikan tantangan hukum dari Presiden Donald Trump karena sejauh ini tidak ada masalah dengan suara yang dihasilkan.