Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan banyak diborongnya saham BUMN selama beberapa waktu terakhir yang kenaikannya melebihi indeks LG45.
Hal itu merupakan respon positif dari kalangan pelaku pasar saham terhadap transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN kepada perusahaan pelat merah ini. Khususnya transformasi bisnis yang dilakukan pada BUMN farmasi.
"Yang menarik, salah satu yang lagi hot di bursa justru saham-saham BUMN. 18,7% peningkatan saham BUMN dibanding saham lain di bursa, LQ45 saja hanya 10%," kata Erick dikutip dari CNBCIndonesia, Rabu (18/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan kenaikan ini terjadi terutama di BUMN farmasi sesuai dengan roadmap pengembangan yang saat ini akan dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut.
Dia menyebutkan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tengah bersiap untuk fokus farmasi kimia dan pengurangan impor bahan baku obat di dalam negeri. Sedangkan PT Indofarma Tbk (INAF) akan fokus pada pengembangan obat-obatan herbal.
Sedangkan PT Bio Farma (Persero) tetap pada core businessnya yakni menjadi pengembangan vaksin sesuai dengan upaya yang telah dilakukan sejak akhir 1800-an. Kerja sama dengan lembaga internasional juga tak lupa tetap dilakukan.
"Untuk bagaimana Bio Farma jadi pusat produksi vaksin COVID untuk kawasan Asia Tenggara selain kita juga produksi untuk kebutuhan kita," katanya.
Baca juga: Deretan Negara yang Tawari RI Vaksin Corona |