Mata uang Inggris, poundsterling disebut bisa merosot hingga 10% jika Inggris tak bisa menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa alias no-deal brexit, pada akhir pekan ini. Mengutip CNN disebutkan kesepakatan dagang ini sebelumnya diproyeksi bisa selesai sebelum transisi Brexit berakhir pada 1 Januari mendatang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelumnya sudah mengunjungi Brussel pada Rabu dan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Namun upaya tersebut gagal menghasilkan kesepakatan seperti hak penangkapan ikan, hingga bantuan pemerintah.
Analis pasar di FXTM Han Tan mengungkapkan hasil pembahasan dengan atau tanpa kesepakatan ini memang sangat ditunggu pasar dan akan mempengaruhi harga poundsterling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan ini Pound diperdagangkan bisa mendekati US$ 1,35. Namun Pound juga diramal bisa merosot ke posisi US$ 1,2 jika Inggris tak bisa bersepakat dengan Uni Eropa.
Ahli strategi Nomura Jordan Rochester mengungkapkan pelemahan mata uang ini karena perdagangan Inggris mulai menyesuaikan dengan kegiatan pasar Uni Eropa yang sangat luas.
Memang, meninggalkan Uni Eropa ini artinya menciptakan biaya yang lebih tinggi untuk perusahaan asal Inggris. Tapi jika keluar dari Uni Eropa tanpa aturan baru terkait perdagangan merupakan sebuah bencana yang tak bisa dihindari, termasuk bagi poundsterling.