Jakarta -
Raffi Ahmad dan Ari Lasso buka suara soal tuduhan keduanya menjadi artis yang di-endorse PT M Cash Integrasi Tbk untuk mempromosikan saham perusahaan tersebut yang berkode MCAS.
Keduanya membantah di-endorse untuk merekomendasikan saham MCAS. Raffi mengatakan dirinya hanya menceritakan pengalamannya saja dalam 'bermain' saham.
Raffi pun mengaku memang postingannya soal saham MCAS menjadi heboh. Dia menilai kemungkinan memang 'bermain' saham sedang menjadi tren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gua tuh sebenarnya kemarin hanya sharing aja buat kalian. Tapi emang heboh sih, karena mungkin main saham itu lagi in banget guys. Tapi balik lagi ya kemarin kan gua cuma cerita pengalaman gua aja. Itu bukan endorse," kata Raffi lewat unggahan video di Instagramnya, @raffinagita171, dikutip Rabu (6/1/2021).
Raffi kemudian mengimbau agar followers-nya juga harus berpikir panjang bila mau mengikuti langkahnya untuk menginvestasikan uang ke saham MCAS. Dia menegaskan agar followers-nya tidak menginvestasikan uangnya ke MCAS karena semata-mata dia sudah melakukannya terlebih dahulu.
Raffi mengatakan sebelum berinvestasi saham sebuah perusahaan, baiknya harus melakukan riset yang mendalam. Apabila riset sudah dilakukan dan yakin pada kinerja perusahaannya, baru lah investasi dilakukan.
"Jadi pertama kali gua main saham di MCAS, semua kembali lagi jangan karena gue lho. Kalau memang kalian mau, kalian telusuri dulu, pelajari dulu, kalian cek dulu. Kalau kalian percaya, go ahead! Silakan," kata Raffi.
Di sisi lain, Raffi mengingatkan kepada followers-nya di Instagram agar pintar-pintar mengelola uang, investasi ke pasar saham salah satunya. "Intinya, di zaman seperti ini kita mesti pintar guys kelola uang," katanya.
Ari Lasso juga membantah dirinya di-endorse MCAS, apa katanya?
Ari Lasso mengatakan, unggahan soal
MCAS di Instagramnya, @ari_lasso merupakan euforia saat mencoba 'bermain' saham. Ari Lasso menyatakan dirinya bukan
endorser atau
influencer yang mempromosikan saham perusahaan tersebut.
Namun, dirinya tak menyangka apa yang dibagikannya justru menimbulkan masalah karena menyenggol beberapa aturan tertentu.
"Pertama aku tuh bukan endorser atau influencer yang mem-promote perusahaan (MCAS) tersebut, yang terkait saham tersebut. Aku tuh kemarin bener-bener euforia aja, pengin membagikan apa yang aku alami. Tapi ternyata sekadar membagikan berita atau yang kita alami ada beberapa aturan dan bisa mengandung sensitivitas tertentu," ungkap Ari Lasso.
Tak jauh berbeda seperti Raffi Ahmad, Ari Lasso juga mengatakan kepada followers-nya untuk melakukan riset mendalam sebelum menginvestasikan uang ke saham. Dia mengatakan dirinya tak meminta agar followers-nya membeli saham MCAS.
"Oke, jadi sekali lagi saya lurusin, gua tidak merekomendasiin apapun. Gua tidak nyuruh kalian beli (MCAS), keputusan di tangan kalian, yang terpenting harus dipelajari dulu semuanya, semua hal. Apalagi membeli hal-hal yang mungkin bukan kebiasaan kita," jelas Ari Lasso.
Sebagai informasi, sebelumnya saham MCAS melejit pada perdagangan Selasa (5/1/2021). Sehari sebelumnya, Raffi Ahmad dan Ari Lasso kompak 'mempromosikan' saham MCAS lewat unggahan di Instagram.
Alhasil, saham MCAS ditutup meroket di level Rp 4.550, naik 350 poin atau 8,33% dalam perdagangan kemarin, sementara hari sebelumnya ditutup di Rp 4.200.
Harga saham MCAS sempat menyentuh Rp 4.600 pada perdagangan kemarin setelah dibuka di Rp 4.230. Sementara posisi terendah sempat ada di Rp 4.220.
Total nilai transaksi saham MCAS tercatat mencapai Rp 21,18 miliar dengan total volume saham yang ditransaksikan mencapai 4,67 juta lot.
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga buka suara, institusi itu akan mengaku akan memanggil Raffi Ahmad, Ari Lasso, dan para influencer lainnya yang melakukan rekomendasi saham.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan pihaknya akan mengajak diskusi para influencer tersebut soal aturan yang berlaku.
Di satu sisi, otoritas bursa menyambut positif influencer yang berbicara soal saham, salah satunya yang dilakukan Raffi Ahmad dan Ari Lasso pada saham MCAS. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mereka, salah satunya potensi tuntutan hukum.
"Perlu mengingatkan mereka akan tanggung jawab moral mereka untuk para follower-nya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikutnya apabila ada yang bisa dikecewakan. Kita juga mengajak mereka ikut Sekolah Pasar Modal bagi yang belum pernah mengikuti," kata Laksono kepada wartawan pada hari Selasa lalu.