Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tengah ramai diperbincangkan. Beredar kabar di media internasional bahwa BUMN itu akan melakukan aksi korporasi pendanaan melalui rights issue hingga Rp 14 triliun.
Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto menepis kabar tersebut. Dia memastikan isu tentang rights issue itu salah.
"Terkait pemberitaan right issue tersebut, kami sampaikan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar," ucapnya kepada detikcom, Jumat (9/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aestika menegaskan, BRI tahun ini belum mencanangkan aksi korporasi seperti penerbitan saham baru. Perusahaan tengah fokus memacuk kinerja.
"Dan berperan dalam program pemulihan nasional pasca pandemi agar kita semua, masyarakat Indonesia bisa kembali bangkit, terutama para pelaku UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi kita," tambahnya.
Sekadar informasi, isu tentang rights issue BRI dihembuskan oleh Bloomberg. Sumber media asing itu menyebutkan bahwa BRI melakukan rights issue sebesar US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun untuk memperkuat modal sebelum melakukan akuisisi.
"PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, bank BUMN dengan aset terbesar, sedang menjajaki rencana untuk mengumpulkan setidaknya $ 1 miliar melalui rights issue," tulis Bloomberg, Kamis (7/1/2021).