Mau Melantai di Bursa Saham Hong Kong, Baidu Bidik Dana Rp 51 T

Mau Melantai di Bursa Saham Hong Kong, Baidu Bidik Dana Rp 51 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Mar 2021 13:07 WIB
A woman is silhouetted against the Baidu logo at a new product launch from Baidu, in Shanghai, China, November 26, 2015. REUTERS/Aly Song/File Photo
Foto: Reuters/Aly Song
Jakarta -

Raksasa teknologi asal China, Baidu berencana melakukan penawaran perdana umum (IPO) di bursa saham Hong Kong. Perusahaan diketahui akan mengumpulkan US$ 3,6 miliar setara Rp 51 triliun (kurs Rp 14.384).

Mengutip CNBC, Jumat (12/3/2021), raksasa teknologi yang terdaftar di Nasdaq telah merilis prospektus untuk listing di Hong Kong. Baidu akan menerbitkan 95.000.000 saham biasa Kelas A dengan harga tidak lebih dari 295 dolar Hong Kong atau US$ 38,05.

Perusahaan melaporkan bahwa pendaftaran akan selesai sebelum akhir bulan. Pendapatan bersih Baidu dari penawaran tersebut akan menjadi 27,6 miliar dolar Hong Kong atau US$ 3,6 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan harga akhir untuk saham sebagian akan ditentukan oleh harga saham Baidu yang terdaftar di AS pada hari perdagangan terakhir sebelum harga penawaran global, yang diharapkan pada 17 Maret, pekan depan.

Namun, hingga kini Baidu menolak berkomentar mengenai rencananya itu. Baidu bergabung dengan daftar panjang perusahaan teknologi China yang saat ini terdaftar di AS dan telah melakukan penawaran sekunder di Hong Kong.

ADVERTISEMENT

Baidu akan bergabung dengan Alibaba, JD.com dan NetEase. Perusahaan streaming video China Bilibili juga telah mengajukan daftar sekunder Hong Kong. Pencatatan ini telah mengubah bursa saham Hong Kong menjadi tempat yang menarik bagi perusahaan teknologi China untuk meningkatkan modal.

Selain itu, Baidu juga bisa memanfaatkan kenaikan 128% sahamnya dalam 12 bulan terakhir untuk meningkatkan modal. Kenaikan itu berkat perusahaan yang telah berfokus pada bisnis mobil otonom dan mendirikan perusahaan mandiri. Baidu juga mendirikan bisnis kendaraan listrik mandiri dengan pembuat mobil Geely dan mengumpulkan uang untuk perusahaan bioteknologi.

Perusahaan tersebut mengatakan akan menggunakan hasil dari listing Hong Kong untuk berinvestasi dalam teknologi dan meningkatkan komersialisasi produk kecerdasan buatannya, meningkatkan dan mendiversifikasi monetisasi, serta untuk tujuan perusahaan secara umum.

Simak juga 'Step By Step Memulai Investasi Saham':

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads