PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membagi-bagikan dividen tunai sebesar US$ 146,8 juta atau setara Rp 2,1 triliun (kurs Rp 14.400). Dividen itu diambil 99% dari laba perusahaan di 2020 sebesar US$ 147 juta.
Pembagian dividen tunai itu telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kemarin.
"Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham atas partisipasi dan dukungannya pada RUPST. Pembahasan agenda RUPST berjalan dengan baik. Karena pandemi COVID-19, RUPST diselenggarakan secara elektronik dengan pembatasan kehadiran para pemegang saham secara fisik," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir dalam keterangan tertulis, seperti ditulis Selasa (27/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RUPST Adaro membahas beberapa agenda, salah satunya menyetujui untuk menggunakan laba perusahaan untuk tahun fiscal 2020 99%-nya untuk dividen tunai. Sementara sisanya akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
Baca juga: Adaro Raup Laba Rp 2 Triliun, Turun 63% |
Pada agenda ketiga, para pemegang saham menyetujui untuk menunjuk kembali seluruh anggota Direksi Perseroan untuk periode lima tahun berikutnya, efektif sejak akhir RUPST sampai penutupan RUPST Perseroan tahun 2026, dengan komposisi berikut:
- Presiden Direktur: Garibaldi Thohir
- Wakil Presiden Direktur: Christian Ariano Rachmat
- Direktur: Chia Ah Hoo
- Direktur: M. Syah Indra Aman
- Direktur: Julius Aslan
Garibaldi mengatakan pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi industri batu bara pada tahun 2020 dan menyebabkan penurunan signifikan terhadap permintaan maupun harga batu bara.
"Di masa pandemi ini, prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan para karyawan dan upaya meminimalkan dampak pandemi terhadap aktivitas operasional. Kami berhasil mencapai panduan dan mempertahankan marjin yang sehat, melalui fokus yang berkesinambungan pada keunggulan operasi dan pengendalian biaya. Kami menjaga komitmen untuk memberikan pengembalian pemegang saham dengan membagikan dividen tunai secara berkala, yang mencapai US$ 146,8 juta untuk tahun 2020," tuturnya.
Simak juga 'Tempo Scan Siap Bayar THR Full dan Lebih Awal':