PT Lima Dua Lima Tiga Tbk hari ini resmi menjadi perusahaan yang sahamnya mejeng di pasar modal. Saat dicatatkan pertama kali saham berkode LUCY itu naik hingga 10%.
Tercatat pada pembukaan perdagangan pertama kali saham LUCY bertambah 10 poin atau naik 10% dari harga penawaran awal Rp 100 ke level Rp 110 per lembar. Di level itu saham LUCY ditransaksikan hanya 1 kali sebanyak 8 ribu lembar dengan nilai Rp 880 ribu.
Seperti diketahui perusahaan pemilik jaringan klub malam Lucy in The Sky itu melepas 337.500.000 lembar saham atau setara 32,61% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Jika dihitung dari harga penawaran awal Rp 100 maka total dana yang diraih mencapai Rp 33,75 miliar.
"Setelah melewati masa pandemi untuk ke depannya ini adalah saat yang tepat bagi kami untuk melakukan ekspansi. Sebagai pelopor konsep rooftop dan outdoor melalui Lucy In The Sky kami akan melakukan pengembangan gerai di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia," kata Direktur Utama LUCY Andaru Tahir dalam seremoni virtual pencatatan perdana saham LUCY, Rabu (5/5/2021).
Setelah IPO perusahaan berencana membuka 7 gerai lainnya dengan tema Rooftop Garden, Lucy by The Beach dan Park by Lucy. Selain itu, perusahaan akan menggandeng merek burger ternama seperti Lawless Burger dan Pizzza Dealer.
Baca juga: Wulan Guritno, Kucing, dan Kelab Malam |
"Semoga stakeholders dapat melihat prospek cerah dalam rencana bisnis F&B kami ke depan. Sebagai salah satu perseroan yang tercatat di BEI kami akan selalu meningkatkan kualitas dan layanan ke seluruh stakeholders dan partner bisnis kami," kata Komisaris LUCY Wulan Guritno.
Gerai-gerai baru tersebut sebagian akan dibuka di Jakarta. Namun perseroan juga hendak melakukan ekspansi ke tiga kota besar lain di Indonesia yaitu Surabaya, Bandung, dan Bali. Pembukaan gerai-gerai baru tersebut ditarget bisa mulai terlaksana di semester II-2022.
Sejauh ini, perseroan sedang dalam proses negosiasi dengan pemilik tempat di Senopati, Little Tokyo Blok M, PIK 2, dan Sarinah. Sedangkan di Surabaya, Bandung, dan Bali masih dalam tahap perencanaan desain dan juga studi pasar.
(das/ang)