Masuk Daftar IPO BUMN, MIND ID & Inalum Operating Harus Pisah Dulu

ADVERTISEMENT

Masuk Daftar IPO BUMN, MIND ID & Inalum Operating Harus Pisah Dulu

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 08 Mei 2021 09:00 WIB
Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID
Foto: Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID (Tim Infografis: Andhika Akbarayansyah/Ilustrator: Edi Wahyono)
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 10-15 BUMN melantai di bursa alias initial public offering (IPO) sampai tahun 2023. BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia) dan anak usahanya, PT Inalum Operating masuk dalam daftar BUMN yang akan IPO tersebut.

Namun, CEO Grup MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan sebelum menjual sahamnya, MIND ID dan Inalum Operating harus pisah terlebih dahulu. Artinya, Inalum harus berdiri sebagai satu perusahaan sendiri di luar holding tambang.

"Jadi Inalum Operating akan berdiri sendiri, kemudian MIND ID akan berdiri sendiri. Dari situ kita akan melihat rencana pengembangan ke depan," ungkap Orias dalam konferensi pers virtual paparan kinerja MIND ID tahun 2020 dan kuartal I-2021, Jumat (7/5/2021).

Orias mengatakan, pemisahan Inalum Operating dari MIND ID sedang berjalan. Tahun ini, pihaknya akan fokus untuk pemisahan tersebut. Setelah itu, barulah IPO Inalum Operating yang ditargetkan pada tahun 2022. Setelah itu, pihaknya baru akan memulai proses IPO MIND ID.

"Kalau eksekusi, nanti kita kalau sudah bahas Inalum Operating ini, kita belum pisah ya. Kita pisah dulu tahun ini, tahun depan operating, tahun berikutnya baru MIND ID," jelas Orias.

Akan tetapi, MIND ID harus menyiapkan beberapa tawaran menarik sebelum meluncur ke pasar modal.

"Kita akan go public dengan story yang seperti apa? Kalau menarik ya ke pasar, kalau tidak menarik ya nggak apa-apa. Kita kan tetap perusahaan yang memiliki rencana-rencana besar yang kita lakukan dengan kemampuan yang ada. Artinya dari proyek-proyek yang kita sampaikan, dalam 2-3 tahun akan mulai menghasilkan, dan akan berkontribusi ke holding company," ujarnya.

Orias menerangkan, MIND ID harus memiliki proyek-proyek baru sebelum melantai di bursa untuk menarik minat investor. Proyek itu harus di luar dari proyek-proyek strategis yang sedang dijalankan MIND ID saat ini, antara lain Indonesia Battery Corporation (IBC), gasifikasi batubara, smelter grade alumina refinery, PLTU Pabrik Feronikel Haltim, dan proyek pembangunan smelter tembaga.

"Waktu kita mau IPO mesti ada proyek-proyek baru lagi, nggak bisa kita dengan proyek yang sudah ada," tandasnya.

(vdl/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT