PT Satu Global Investama (SGI), perusahaan financial advisor dan investment, yang membiayai Pre-IPO financing sampai listing tengah menyiapkan satu emiten baru untuk melakukan Initial Public Offering. Perusahaan itu merupakan salah satu klub sepak bola ternama di Indonesia.
Calvin Lutvi, CEO & Co-Founder Satu Global Investama mengungkapkan, klub sepak bola yang bermain di Liga 1 itu akan menjadi klub sepak bola kedua di Indonesia yang melantai di pasar modal.
Sebelumnya di tahun 2019 salah satu klub sepak bola yang berlokasi di Bali menjadi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang melantai di bursa saham Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nantinya klub sepak bola yang akan kami bawa melantai IPO ini akan menjadi klub sepak bola kedua di Indonesia dan juga Asia Tenggara yang dapat melantai di bursa. Pencapaian ini tentunya sangat baik seiring dengan mulai pulihnya kegiatan sepak bola di Indonesia. Selain itu, sebagai public listed company banyak manfaat yang akan didapat oleh klub tersebut untuk melakukan pengembangan klub," kata dia dalam siaran pers, Jumat (21/5/2021).
Dengan melantainya klub bola tersebut maka banyak keuntungan yang akan didapatkan mulai dari pendanaan dari publik, mendapatkan insentif penurunan tarif pajak PPh Badan sebesar 3 persen, jika porsi kepemilikan publik lebih dari 40%. Selanjutnya akan meningkatkan exposure dari Media, Analis, Investor, dan pihak-pihak lainnya. Selain itu akan meningkatkan profitabilitas/efisiensi, serta memperkuat tata kelola perusahaan.
"Keuntungan yang akan didapat oleh klub sepak bola setelah melantai di bursa saham tidak hanya mendapatkan dana segar dari publik, akan tetapi membuka kesempatan supporter atau penggemar untuk dapat menjadi pemilik klub sepak bola yang mereka dukung, sehingga ikatan antara klub dengan supporter akan meningkat. Maka dari itu, realisasi melantainya klub sepak bola di bursa saham ini kami targetkan terealisasi pada Desember 2021," ujar Calvin.
Calvin menambahkan melalui IPO ini, klub menargetkan dapat meraih dana publik sebesar Rp250-300 miliar. Hasil dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan utama klub, yaitu renovasi training centre, membangun mes pemain, serta membuka outlet-outlet merchandise di beberapa kota.
"Kami sangat mendukung sekali banyak perusahaan untuk dapat melakukan IPO, karena banyak sekali manfaat yang didapat untuk dapat mengembangkan perusahaannya. Selain itu, Satu Global Investama juga mendukung penuh untuk mewujudkan target Bursa Efek Indonesia yang menginginkan sebanyak 54 perusahaan dapat melantai di bursa saham pada tahun 2021," jelas dia.
Sebelumnya Bursa Efek Indonesia merilis target perusahaan yang dapat IPO di tahun 2021 sebanyak 30 perusahaan. Namun seiring membaiknya optimisme pasar modal, BEI merevisi target tersebut menjadi 54 perusahaan. Hingga bulan Mei 2021, BEI mencatat terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan yang masih menjalani proses evaluasi.
Dia mengaku optimis di tahun 2021 seiring pulihnya ekonomi Indonesia, makin banyak perusahaan yang akan melakukan IPO. Saat ini yang menjadi kendala terbesar perusahaan rintisan dalam melakukan IPO adalah dari modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Maka dari itu, Satu Global Investama dapat memfasilitasi hal tersebut dengan membiayai perusahaan yang ingin melakukan IPO. Perusahaan yang kami biayai untuk melakukan IPO tentunya yang memiliki prospek bisnis yang baik di masa depan, salah satunya emiten klub sepak bola yang akan melantai nanti.
"Klub ini memiliki prospek yang sangat cerah, dari mulai kualitas pemain, hingga manajemen yang mumpuni. Di kompetisi Liga Indonesia kemarin, klub ini mampu bertengger di atas klasemen. Kami yakin dengan melantainya di bursa saham nanti, akan meningkatkan performa klub dan menjadi salah satu klub terbaik di Indonesia," jelas dia.
(kil/das)