Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari ini terus mengalami penurunan yang cukup dalam. Tren pelemahan ini terjadi saat kasus COVID-19 di Jakarta kembali menggila.
Pagi tadi IHSG bahkan sempat turun hingga 2% atau turun 120 poin ke level 5.886. Sementara indeks LQ45 turun 2,1% atau 18 poin ke level 845.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widito Widodo menilai tren pelemahan IHSG belakangan ini paling besar dipengaruhi oleh rencana bank sentral AS, Federal Reserve yang mau menaikkan suku bunga acuan.
"Taper tantrum dimulai lagi karena rencana The Fed mau naikin suku bunga di kuartal I-2022," tuturnya Senin (21/6/2021).
Menurutnya justru investor lokal yang saat ini tengah mengkhawatirkan sentimen tersebut. Sebab investor asing masih melakukan aksi beli setelah pada akhir pekan kemarin mereka keluar dari pasar.
Nah penyebab kedua melemahnya IHSG adalah meningkatnya kasus COVID-19 yang cukup drastis di Indonesia belakangan ini. Kondisi ini memberikan rasa khawatir kepada para pelaku pasar.
"Alasan kedua, yang bukan alasan utama adalah kekhawatiran terkait COVID-19," tuturnya.
(das/ara)