Dengan begitu, menurut Frederik seharusnya sentimen tersebut hanya akan mempengaruhi saham perusahaan farmasi BUMN dan anak-anak usahanya.
"Betul, mungkin juga kalau mau bicara dari peningkatan kasus COVID juga kaitanya dengan percepatan vaksinasi ya. Emiten farmasi yang dapat memproduksi vaksin bisa juga ada sentimen positifnya," tutupnya.
Seperti diketahui kemarin saham-saham di sektor farmasi yang naik sangat tinggi. Bahkan ada yang naik sampai menyentuh level auto reject atas (ARA)atau naik sampai batas atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana dengan hari ini?
Hingga pukul 13.25, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tercatat naik 180 poin atau 6,19% ke level Rp 3.090. Tadi pagi KAEF sempat naik hingga level Rp 3.400 namun turun lagi.
Saham PT Indofarma Tbk (INAF) juga naik 220 poin atau 8,53% ke level Rp 2.800. Tadi pagi INAF juga sempat naik tinggi hingga sentuh level Rp 3.120 namun kembali turun.
Saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) juga masih positif naik 35 poin atau 1,99% ke level Rp 1.815. Pagi tagi IRRA sempat menyentuh level Rp 2.050 dan penguatannya terus berkurang.
Namun saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang tercatat turun 40 poin atau -2,7% ke level Rp 1.440. Kemarin KLBF ditutup naik 8,82% atau 120 poin ke level Rp 1.480.
(das/ara)