Jakarta -
Ustaz Yusuf Mansur cukup aktif bicara soal saham-saham perusahaan yang melantai di pasar modal. Da'i kondang tersebut selain sibuk berdakwah memang cukup rajin mengkaji saham.
Baru-baru ini,Yusuf Mansur bahkan membeli 250 juta saham bank milik Hary Tanoesoedibjo, MNC Bank (BABP) senilai Rp 80 miliar. Apa saja saham yang pernah dikoleksi Yusuf Mansur?
BRI Syariah
PT Bank BRISyariah Tbk pada 9 Mei 2018 resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal. Dari saham 2.623.350.600 yang dilepas beberapa di antaranya dibeli oleh Yusuf Mansur dan jemaahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf Mansur melalui PayTren Aset Manajemen menjadi manajer investasi Kopindo dan melakukan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk membeli saham berkode BRIS itu.
Namun, Direktur Operasional BRISyariah Wildan tak menyebut berapa nominal saham yang dibeli oleh Yusuf Mansur.
"Tapi saya nggak tahu jatah pastinya pak Yusuf Mansur karena belum dapat informasi dari Datindo," tuturnya kala itu.
Diketahui bahwa dirinya sudah melepas sebagian kepemilikan sahamnya di bank syariah tersebut.
MNC Bank
Baru-baru ini dirinya memborong saham bank milik Hary Tanoesoedibjo, MNC Bank. Yusuf Mansur membeli saham perusahaan berkode BABP itu lewat konsorsium yang dipimpinnya.
Ustaz kondang itu membeli 250 juta saham perseroan dari Windly Ltd, perusahaan afiliasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Totalnya dia mengeluarkan Rp 80 miliar untuk transaksi pembelian saham ini. Dengan rincian harga per sahamnya berada di level Rp 322.
Dia menjelaskan pembelian saham ini dilakukan dengan tujuan memperluas jasa perbankan ke masyarakat. Apalagi BABP menurutnya sudah mengeluarkan produk bank digital, produk ini dinilainya akan lebih mudah digunakan masyarakat.
"Bismillah, walhamdulillah, saya ingin supaya masyarakat luas benar-benar mudah nanti memakai jasa perbankan, yang udah digital," ungkap Yusuf Mansur, Selasa (22/6/2021).
Yusuf Mansur juga mengoleksi saham yang tidak diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Klik halaman selanjutnya untuk info lengkapnya.
Tonton juga Video: Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi
[Gambas:Video 20detik]
Tempo.co
Lewat PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) atau yang dikenal dengan PayTren, Yusuf Mansur berinvestasi di PT Info Media Digital (Tempo.co), anak usaha PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO).
PayTren mendukung pengembangan bisnis Tempo.co dengan berinvestasi Rp 27,3 miliar dengan membeli 152.881 lembar saham atau setara 5% kepemilikan saham.
Yusuf Mansur menjelaskan kerja sama investasi antara PayTren dengan Tempo.co ini telah disepakati dengan itikad baik dan secara jujur akan mematuhi sepenuhnya prinsip-prinsip independensi media serta Good Corporate Governance (GCG) dan etika bisnis. Dia mengatakan proses pembelian saham dimulai pada Januari 2019.
"Iya (beli) saham, tapi nanti Januari start-nya bismillah. Apa yang dimiliki Tempo dan PayTren, saling isi dan menguatkan, secara resmi dan terprogram. Semuanya sudah sesuai planning dan on track," kata Ustad Yusuf Mansur saat dihubungi detikcom, Rabu (8/8/2018).
Klub Sepak Bola
Ustaz kondang Yusuf Mansur juga ternyata pernah mencoba peruntungan terjun ke bisnis sepak bola. Dia pernah pernah mengumumkan pembelian saham klub sepak bola asal Polandia, Lechia Gdansk sebesar 10%.
Saham tersebut dibeli melalui perusahaannya Paytren pada 2018. Pembelian saham tersebut dibarengi dengan munculnya logo perusahaan PayTren pada bagian depan jersey klub Polandia, Lechia Gdansk.
Yusuf Mansur juga pernah disebut mengelola beberapa klub lokal di medio 2017. Persikota Tangerang, Persika Karawang, dan Malang United merupakan klub-klub yang pernah disebut akan dikelola oleh Yusuf Mansur. Pengambilalihan klub-klub itu dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan, sejak Desember 2017.
Belum lama ini Yusuf Mansur juga pernah membahas mengenai saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pada sekitar minggu kedua November 2020 saham GIAA memang tengah meroket. Bahkan sempat menguat 15,28%.
"MaasyaaAllah... Seneng banget kalo sentimen positif saya dengan izin Allah, bisa bikin kawan-kawan untung dan Garuda membaik terus," tulis Yusuf Mansur dalam postingannya seperti dilihat Kamis (12/11/2020).
Seminggu sebelumnya, Yusuf Mansur juga pernah mengomentari kinerja GIAA yang merugi Rp 15,58 triliun di kuartal III-2020. Melalui akun Instagramnya dia membagikan pandangannya terkait performa keuangan maskapai pelat merah itu.
Lalu terakhir kali Yusuf Mansur berbicara mengenai saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Dia menilai kedatangan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac memberikan positioning berbeda bagi saham KAEF.