Bukalapak Masih Rugi, Kok Berani Melantai di Bursa?

Bukalapak Masih Rugi, Kok Berani Melantai di Bursa?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 10 Jul 2021 15:30 WIB
Ilustrasi Bukalapak
Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengungkapkan saham Bukalapak memiliki prospek yang menarik untuk jangka panjang.

Meskipun masih ada kerugian pada kinerja keuangannya. "Tapi tren kerugiannya itu turun, artinya ada prospek untuk bisa mencatatkan laba," jelas dia.

Dia menjelaskan jika dilihat rasio PBVnya dg asumsi harga Rp 750 - Rp 850 berada di di 3.7x - 4.2x, tapi jika dibandingkan rata2 industrinya masih di bawah AVG industri di 8.6x.

Kemudian untuk jangka pendek terutama untuk awal listing Sukarno menyebut tak akan terlalu agresif untuk naik, karena total emisi yang besar.

"Biasanya akan sulit untuk menguat di awal-awal untuk emisi sebesar itu, kecuali market makernya ikut andil," jelas dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari prospektus ringkas Bukalapak menargetkan bisa meraup dana hingga Rp 21,9 triliun.

Nantinya Bukalapak akan melepas 25.765.504.851 lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya merupakan saham baru. Saham ini dikeluarkan dari portepel Bukalapak dengan nominal Rp 50.

Ini artinya ada 25% saham Bukalapak yang dilepas ke publik dalam IPO ini. Harga yang ditawarkan Rp 750 - Rp 850 per lembar.

Penawaran awal akan dilakukan 9-19 Juli 2021. Kemudian tanggal efektif pelaksanaan IPO ditetapkan 26 Juli 2021. Kemudian masa penawaran umum perdana saham dilakukan pada 28-30 Juli 2021.


(kil/eds)

Hide Ads