Para lembaga pengawas pasar modal atau Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia yang terdiri atas PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), akan mengalokasikan seluruh pendapatan dari transaksi pasar modal pada 9 Agustus mendatang untuk penanggulangan COVID-19.
Direktur KSEI Syafruddin mengatakan, hal tersebut merupakan upaya industri pasar modal Indonesia dalam membantu pemerintah untuk ikut menangani pandemi COVID-19.
"Untuk investor pasar modal, dapat berpartisipasi dengan cara melakukan transaksi pasar modal, untuk tahap pertama pada 9 Agustus 2021. Karena setiap pendapatan yang diterima oleh BEI, KPEI dan KSEI di tanggal tersebut maka akan dialokasikan untuk dana sosial dalam rangka penanggulangan Covid-19," ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafruddin yang juga Ketua Panitia HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia mengatakan pendapatan yang terkumpul akan dikonversikan menjadi dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan akan dialokasikan ke berbagai macam kegiatan penanggulangan COVID-19.
Kegiatan tersebut antara lain pembuatan sentra vaksinasi. Sebelumnya, sudah dilaksanakan kegiatan vaksinasi di Jakarta pada bulan Juni dengan peserta sekitar 4.000 orang. Nantinya, akan dilakukan di luar Jakarta hingga Desember 2021, dimulai dengan beberapa kota seperti Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Gresik.
"Target sekitar 500-1.500 peserta per kota, khusus untuk Gresik target mencapai 50.000 peserta. Untuk kegiatan ini, BEI, KPEI, KSEI bekerja sama dengan OJK dan dinas kesehatan setempat," tutur Syafruddin.