Saham perusahaan distribusi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) milik Tommy yakni PT GTS Internasional Tbk (GTSI), yang melakukan debut hari ini, justru langsung anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 14.50 WIB, saham GTSI ambles 7,00% ke Rp 93/saham. Kondisi tersebut masih sama seperti dikutip dari CNBC Indonesia pukul 09.35 WIB, nilai transaksi pagi hari Rp 3,31 miliar dan volume perdagangan 35,64 juta saham. Di pagi hari, nilai kapitalisasi pasar GTSI mencapai Rp 1,47 triliun.
Saham GTSI mengalami nasib yang berbeda dibandingkan keempat emiten lainnya yang sama-sama mencatatkan saham untuk kali pertama di bursa pada hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat emiten yang dimaksud yaitu perusahaan yang bergerak di bisnis teknologi informasi PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS), perusahaan semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT), PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) pengelola aktivitas rumah sakit swasta dan perusahaan industri kimia anorganik gas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA).
Keempatnya sama-sama menduduki 5 besar top gainers pagi ini. Saham RUNS, misalnya, melesat 9,45%, kemudian saham CMNT melejit 22,06%. Lalu, saham RSGK melesat hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25,00% dan saham SBMA melonjak 34,44%.
Berbeda dengan saham yang baru IPO lainnya, di mana seringkali mencatatkan antrean beli yang sangat 'panjang', saham GTSI justru tidak mencatatkan antrean beli pagi ini. Sebaliknya, antrean jual sangat 'mengular' dengan antrean jual tertinggi ada di harga Rp 93/saham dengan jumlah 5,54 juta lot.
GTSI, yang berada di bawah payung Grup Humpus melepas sebanyak 2,4 miliar saham baru atau setara dengan 17,6% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Berdasarkan hasil bookbuilding, perusahaan menetapkan harga penawaran umum Rp 100 per saham, sehingga perusahaan bakal meraih dana IPO sebesar Rp 240 miliar.
Bagaimana rencana IPO perusahaan? Buka halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Ini Kata Young Investor Pilih Kripto atau Saham