Virus Corona varian delta masih jadi momok buat pasar saham. Saham-saham di bursa Wall Street pun berguguran pada penutupan perdagangan hari Rabu kemarin.
Dilansir dari Reuters, Kamis (9/9/2021), pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pun mengalami penurunan pada bulan Agustus setelah melihat adanya lonjakan baru kasus virus Corona.
Di sisi lain, investor menjadi lebih berhati-hati untuk mengeluarkan uangnya. Tekanan kenaikan biaya di tengah melambatnya ekonomi meningkatkan kekhawatiran Federal Reserve untuk mengurangi langkah moneter besar-besaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investor mulai khawatir ekonomi tidak akan tumbuh. Mereka tidak dapat mengambil keputusan, jadi mereka tidak memiliki komitmen untuk posisi jangka panjang," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA.
Baca juga: Right Issue Jumbo BRI Layak Ditebus? |
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,2% ke level 35.031,07 poin. Lalu indeks S&P 500 juga ikut turun 0,13% menjadi 4.514,07 poin. Sejalan dengan dua indeks lainnya, Nasdaq Composite pun turun 0,57% menjadi 15.286,64 poin.
Dilihat dari sahamnya, Apple dan Facebook anjlok sekitar 1%. Anjloknya saham dua raksasa Silicon Valley itu berkontribusi besar terhadap penurunan indeks S&P 500.
Penurunan juga terjadi pada saham pertukaran aset kripto Coinbase Global Inc sebesar 3,2%. Hal ini terjadi setelah regulator sekuritas mengancam akan menuntut perusahaan jika melanjutkan rencana untuk meluncurkan skema pinjaman melalui aset kripto.