PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menutup 19 gerai atau toko miliknya sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada 2020 lalu. Bagaimana kondisi keuangan perusahaan terkini?
Dikutip detikcom Sabtu (11/9/2021) dari dokumen yang diunggah Ramayana di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Ramayana berhasil membukukan laba Rp 137,82 miliar pada semester I-2021, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di Rp 5,361 miliar.
Perusahaan ritel toko serba ada itu juga berhasil menekan biaya operasional pada semester I-2021 menjadi Rp 657,69 miliar dari sebelumnya Rp 670,30 miliar di semester I-2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada beberapa hambatan yang dialami Ramayana sepanjang semester I-2021, yakni melemahnya ekonomi akibat Pandemi COVID-19, penurunan pendapatan/daya beli masyarakat, penutupan sementara dan pembatasan operasional gerai, dan penurunan pendapatan sewa.
Ada beberapa strategi yang dilakukan perusahaan, yaitu mengoptimalkan penjualan online, mempertahankan keberadaan gerai, restrukturisasi penggunaan space, remerchandising produk, melanjutkan konsep life-style mall, dan pengendalian biaya secara ketat.
Gerai Ramayana yang ditutup bisa dilihat di halaman selanjutnya.
Ramayana menutup 13 toko pada tahun lalu, yaitu:
R025 - Surya Kencana
R030 - Banjarmasin
R033 - Koja
R078 - Baturaja
R085 - Duri
R088 - Payakumbuh
R120 - Solo
R126 - Bekasi Junction
R130 - Grand Cakung
RB07 - Cirebon
RB09 - Yogyakarta
RB10 - Kusuma Bangsa
RB29 - Bali II
Kemudian di tahun ini, Ramayana telah menutup 6 toko, yaitu:
R012 - Pasar Baru
R013 - Kramatjati
R024 - Pondokgede
R032 - Tebet
R054 - Palembang
RB14 - Jembatan Merah