PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Cimory membidik Rp 3,7 triliun.
Nantinya dana hasil IPO ini digunakan untuk penguatan modal dan operasional entitas anak dan induk perusahaan.
Berikut tiga fakta IPO Cimory:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Harga Saham
Dalam paparannya Cimory akan menjual 1.190.203.000 saham kepada publik atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nominal Rp 10 per saham.
Harga saham dibanderol mulai dari Rp 2.780-3.160 per lembar. Total yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp 3,76 triliun.
2. Laba Melesat
Per Juni 2021 laba periode berjalan tercatat Rp 364,5 miliar tumbuh 798,54% dari Juni 2020 sebesar Rp 40,56 miliar. Laba periode Desember 2020 tercatat Rp 177 miliar.
Penjualan neto per Juni 2021 tercatat Rp 1,58 triliun naik 115,1% dari periode Juni 2020 sebesar Rp 735,4 miliar. Pendapatan dari penjualan bersih per Juni 2021 tercatat Rp 1,86 triliun.
Presiden Direktur Grup Chief Executive Officer Cimory Grup Farell Sutantio menyebutkan pertumbuhan profitabilitas yang tinggi ini karena didukung oleh posisi perseroan yang menjadi pemimpin pasar di atas sub-kategori produk yoghurt secara keseluruhan.
Baca juga: IPO Mitratel vs Bukalapak, Gedean Mana? |
3. Bidik Asia Tenggara
Farell mengatakan saat ini Cimory juga telah mengekspor produk yoghurt ke Filipina dan Singapura. Ke depan, Cimory menargetkan bisa menggarap pasar Vietnam dan Malaysia.
"Asia Tenggara jadi prioritas utama kami untuk melakukan ekspor. Kami melihat Indonesia bisa menjadi negara besar sebagai basis produksi untuk kawasan Asia Tenggara," jelasnya.
Dia juga menceritakan Cimory merupakan bisnis keluarga yang didirikan oleh sang ayah Bambang Sutantio yang memiliki misi sosial ke masyarakat. Saat ini Cimory sudah bekerja sama dengan banyak koperasi susu dan lebih dari 15 ribu peternak sapi di seluruh Indonesia di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
(kil/ara)