Kondisi Bakrie & Brothers: Rugi, Utang Jumbo, Saham Gocap

Kondisi Bakrie & Brothers: Rugi, Utang Jumbo, Saham Gocap

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 11 Des 2021 09:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy

Dia menjelaskan BNBR selalu berupaya melakukan restrukturisasi utang perusahaan. Sejak 2016 sampai 2018, BNBR sudah berhasil merestrukturisasi utang sebesar Rp 11,4 triliun.

Utang Rp 10,7 triliun saat ini juga sedang diupayakan untuk direstrukturisasi. Proses tersebut sedang berjalan dan diharapkan akan beres tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tinggal sisanya ini ada another 10 triliun yang tadi dari Rp 10,7 triliun, Rp 10 triliun sudah kita lakukan negosiasi dalam proses dan mencapai kesepakatan awal memang prosesnya gara-gara memang ada macam-macam lah termasuk COVID juga dan pandemi. Jadi kita targetkan di Rp 10 triliun ini dapat selesai di tahun depan," tambahnya.

Mengutip grafik perdagangan Jumat (10/12/2021), saham BNBR sudah lama betah menetap di Rp 50 per saham. Perlu diketahui Rp 50 adalah batas paling bawah harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

ADVERTISEMENT

Dari penelusuran pada grafik pergerakan harga saham BNBR, sudah sejak September 2018 saham perusahaan diperdagangkan di Rp 50 alias gocap. Sebelum nyungsep, saham BNBR sempat meroket berkali-kali lipat dari Rp 500 pada 25 Mei 2018 menjadi Rp 3.760 pada 31 Mei 2018.

Perusahaan mencatatkan diri di bursa efek pada tahun 1989. Dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) kala itu, harga saham BNBR senilai Rp 7.975.

Sejak 2012, saham BNBR lama bertengger di Rp 500, tepatnya hingga Mei 2018 sebelum tiba-tiba melonjak signifikan dan tiba-tiba pula amblas ke Rp 50 hingga kini.


(hns/hns)

Hide Ads