Dana di Pasar Modal 2021 Tembus Rp 358 T, Wimboh: Lebih Tinggi dari Bank

Dana di Pasar Modal 2021 Tembus Rp 358 T, Wimboh: Lebih Tinggi dari Bank

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 30 Des 2021 16:36 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (tengah) bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kanan) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menghadiri Peluncuran Digital Kredit UMKM yang diselenggarakan oleh HIMBARA dan eCommerce di Jakarta, Jumat (17/7/2020). OJK dalam kebijakannya sangat mendukung pengembangan UMKM termasuk dalam masa pandemi COVID-19 dengan memberikan keringanan kredit perbankan dan pembiayaan kepada UMKM yang terdampak. ANTARA FOTO/Humas OJK/pras.
Foto: ANTARA FOTO/PRASETYO UTOMO
Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengapreasi pencapaian pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2021 yang banyak menciptakan rekor. Salah satunya penghimpunan dana yang mencapai Rp 358,42 triliun.

Wimboh mengatakan jumlah itu tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia. Bahkan jumlahnya lebih tinggi dibanding pembiayaan perbankan sepanjang 2021 yang disebut tidak sampai Rp 300 triliun.

"Ada Rp 300 triliun lebih raising fund di pasar modal, ini juga dalam sejarah di Indonesia paling tinggi dalam setahun, bahkan ini juga lebih tinggi dari pembiayaan di perbankan yang nggak sampai 300 triliun tahun ini, ini sejarah juga bahwa di pasar modal lebih tinggi dari pembiayaan perbankan," kata Wimboh dalam seremoni penutupan perdagangan BEI, Kamis (30/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, nilai emisi efek di pasar modal Indonesia meningkat 201,95% dari Rp 118,7 triliun di 2020, menjadi Rp 358,42 triliun di 2021.

Sepanjang 2021 jumlah investor di pasar modal Indonesia bertambah sekitar 3,6 juta investor, sehingga jumlahnya jadi 7,48 juta. Capaian ini disebut merupakan yang terbaik di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah the best di ASEAN dan bukan hanya index-nya, tapi investornya mencapai 7 juta ini dalam sejarah Indonesia. Dalam pandemi orang-orang belanja berkurang sehingga hanya dimasukkan di pasar modal dan dengan digitalisasi transaksi mendukung itu semua," jelasnya.

Wimboh mengatakan OJK masih berkomitmen penuh untuk meningkatkan integritas pasar, meningkatkan kepercayaan masyarakat ke pasar modal, dan juga meningkatkan likuiditas pasar modal.

"Kami akan terus ikut literasi, edukasi, penting. Ini nggak bisa sendirian OJK, pasar modal nggak bisa, kami mengundang seluruh insan pasar modal untuk bersama-sama dan ini menjadi prioritas kami di 2022," tandasnya.

Simak juga Video: OJK Sebut Pasar Modal Indonesia Mulai Bangkit

[Gambas:Video 20detik]



(aid/fdl)

Hide Ads